Suarain.com – Perang Sunggal ada pula yang menyebutnya dengan sebutan Perang Tanduk Benua, selain itu ada juga yang menyebutnya sebagai Perang Timbang Langkat.
Perang ini dicatat berlangsung selama kurun waktu 1872 – 1895, yang diperkirakan kurang lebih berlangsung selama 23 Tahun.
Berdasarkan penelusuran jejak catatan sejarah, medan pertempuran peperangan Timbang Langkat ini berpindah-pindah.
Sesuai dengan yang tercatat, mulanya peperangan ini terjadi pada tahun 1872 berada di Timbang Langkat yang dimulakan rapat di Kebun Lada Binjai.
Dalam laporan kontrolir Deems 12 Juni 1872, pasukan Sunggal mendapat bantuan dari Wan Musa dari Kejuruan Sinembah dan Tengku Sulong Hebar dari Kejuruan Selesai.
Kemudian bantuan juga didapat dari Kejuruan Bahorok dan Kejuruan Stabat Tan Mahidin dalam mendukung para pejuang Sunggal setelah mereka menggelar rapat di Tanjung Jati, Binjai.
Datuk Sunggal Bediuzzaman mengatakan bahwa “Perselisihan diantara kita selama ini hilangkan dari pikiran kita dan marilah kita bersama-sama melawan Belanda yang ingin merampas tanah kita”.
Datuk Kecil berkata “kalau kami tidak dapat, kami akan diusir Belanda” dan Sulong Barat juga menyatakan bahwa ‘Belanda dan Sultan Deli hanya tiga perempat uang, merampas tanah rakyat demi kepentingannya sendiri.“
Kesimpulan rapat adalah sebagai berikut;