HIKMAH  

Masjid Sri Sendayan dan Sebuah Peradaban

Safawi Al Jawy, penulis dan pekerja sosial

Penulis Saat Berada di Masjid Sri Sendayan, Negeri Sembilan
Iklan Pemilu

Singgah sekejap di sebuah masjid nan Agung. Dominasi putih desain Timur klasik menggambarkan agungnya tempat yang dimuliakan ini.

Masjid ini didirikan 20 September 2019 atas waqaf seorang ahli Perbankan yang bernama Tan Sri Abdul Rashid bin Hussain. Masjid ini menelan biaya 100 Juta RM.

Orang bilang, masjid ini adalah Taj mahal nya Malaysia.

Ornamen yang kental India menampung jamaah lebih kurang 5000 jiwa. Ramai-ramai orang mengunjungi masjid ini.

Bahkan banyak non muslim sekedar menyaksikan keindahan masjid ini dengan takjub.

Masjid adalah simbolisasi ritual formalistik umat Islam.

Satu sisi juga simbol majunya sebuah peradaban suatu bangsa.

Ketika berbicara sejarah peradaban Islam, kita pasti akan menemukan peran masjid sebagai elemen yang paling fundamental.

Dari masjid perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada zaman klasik terus mengalami kemajuan.

Pusat pembelajaran dan pengkajian bermula disini. Bukan hanya ibadah, kaum muslimin dengan kritis rasional yang dilandasi akidah yang kuat terus lakukan studi Islam dengan mengkomparasikan kepada disiplin-diaiplin ilmu yang lain.

Baca Juga  Belajar Dari Seekor Anjing Kisah Seorang Sufi

Wal hasil, ilmu pengetahuan yang hibrid pun hadir, tanpa mengindahkan orisinalitas Islam sebagai agama rahmatan Lil ‘alamin.

Namun ketika kita kembali ke masa kini. Timbul pertanyaan.

Apakah khazanah keilmuwan yang pernah menjadi prestasi terbaik yang dilakukan para ulama dahulu terpelihara dengan baik melalui peran masjid saat ini?. wallahu A’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *