Kamis, 12 Desember 2024
Soal perkara penghinaan Gus Miftah terhadap seseorang pedang teh es yang terjadi saat berceramah di Magelang. Gus Miftah saat itu mengisi ceramah dalam acara Magelang Bersholawat.
Peristiwa yang dipandang sebagai penghinaan itu pun menyedot perhatian publik. Atas perkara itu Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Namun yang tersaji pada perbincangan publik yakni kemarahan terhadap Gus Miftah, penghibaan terhadap Sunhaji, tokoh agama mengkritik cara berceramah Gus Miftah.
Dari kesemua itu merupakan reaksi publik terhadap peristiwa yang terjadi. Meski masih dalah kewajaran.
Untuk diketahui bersama, Gus Miftah Berceramah di Magelang dalam acara Magelang Bersholawat yang di gelar pada 20 November 2024. Tujuh hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024, 27 November 2024.
Disela-sela ceramahnya, seorang pedagang es teh, Sunhaji mendekati areal panggung. Muncul suara dari jamaah meminta Gus Miftah memborong dagangan Sunhaji.
Saat itu, Gus Miftah secara jelas mengeluarkan kata “Goblok” yang ditujukan kepada Sunhaji, pedagang es teh.
Dari video yang beredar, setelah kata “Goblok” keluar dari Gus Miftah kamera diarahkan ke Sunhaji. Tampak Sunhaji menghela nafas akibat hinaan Gus Miftah.
Sorotan lampu menambah emosional penonton yang menyaksikannya.
Namun jika kita melihat video siaran langsung di akun YouTube PCNU Kabupaten Magelang berjudul Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori | Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu 20 November 2024, yang disiarkan langsung dari Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kab Magelang
Pada video tersebut sorotan kamera hanya fokus kearah Gus Miftah dan lainya di atas panggung.
Viras Setelah Pilkada dan Ramainya Parcok
Video tersebut viral dan menjadi perbincangan publik diawal Desember 2024.
Pasca pilkada perbincangan yang muncul dan menjadi tranding salian Pilkada juga ramai terkait isu Partai Coklat yang gaungkan politisi PDI Perjuangan.
Selain itu juga publik sedang ramai membicarakan perkara peristiwa polisi tembak siswa di Semarang. Polisi tembak polisi di Solok, Sumatera Barat juga menjadi perbincangan hangat dipublik.
Kini, warganet di X Indonesia pun terheran-heran, kenapa video Gus Miftah baru viral padahal kejadiannya sudah lebih berminggu yang lalu.
Akun @edykhemod menilai, video Gus Miftah ‘dikeluarkan’ sekarang karena sedang ramai kasus polisi tembak siswa di Semarang.
“Kenapa video Miftah yang kejadiannya tanggal 20 November, dikeluarin sekarang ketika lagi ramai kasus pembunuhan alm Gamma oleh kepolisian?” cuitnya.
Polisi Tembak Siswa di Semarang
Untuk diketahui, kasus polisi tembak siswa SMK di Semarang hingga tewas masih menyita publik hingga sekarang.
Gamma alias GRO (17) meregang nyawa usai ditembak oleh Aipda Robig di kawasan Ngaliyan, Semarang, baru-baru ini.
Kini sudah muncul tangkapan Layar TV Parlemen CCTV saat Aipda Robig melepaskan empat kali tembakan yang salah satunya menewaskan Gamma.
Adapun, warganet pun mengomentari cuitan akun tersebut.
“kirain pengalihan isu dari Marion Jola, eh luna ternyata ada Gamma yg lebih besar. Negara ini emang suka membuat rakyatnya terkecoh gaes” @gasalahgabener
Gus Miftah Menoyor Istri
Tidak hanya itu sebelumnya Gus Miftah juga menjadi sorotan publik luas setelah dikabarkan menoyor sang istri, Ning Astuti, di acara ulang tahun pesantren yang dipimpinnya di daerah Jogjakarta.
Pada video itu memperlihatkan Gus Miftah seperti sedang mengoyah-goyahkan kepala sang istri, viral di media sosial dan menjadi percakapan banyak orang.
Netizen pun banyak berkomentar negatif kepada Gus Miftah gara-gara viralnya video itu.
Ada dugaan bahwa video Gus Miftah itu sengaja diedit supaya seolah memperlakukan istrinya dengan kasar untuk tujuan pengalihan isu dari hebohnya kasus Fufufafa.
Video editan dirinya menoyor sang istri disebut sebagai pengalihan isu dari hebohnga kasus Fufufafa yang masih mengambang sampai sekarang, Gus Miftah menganggap hal itu tidak ada hubungannya sama sekali.
“Ada yang bilang, habis Fufufafa terbitlah Gus Miftah. Ini mengalihkan isu dari Fufufafa supaya hilang diganti dengan beritanya Gus Miftah. Jauh banget. Apa hubungannya Fufufafa dengan Gus Miftah,” kata Gus Miftah di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Minggu, 6 Oktober 2024.
Decoy Tertangkap Menghujam Jantung
Publik pun berpandangan Gus Miftah alias Miftah Maulana dianggap berhasil menjadi decoy (umpan).
Disaat publik geram terhadap tindakannya terhadap rakyat kecil. Pedangan Es Teh saat itulah momen terbentuk. Disaat publik juga sedang geram fenomena oknum Parcok di Semarang, Jawa Tengah.
Hinaan terhadap rakyat kecil, pedagang asongan yang ia lontarkan pada acara 20 November di Magelang. Menjadi komuditas mengalihkan emosi publik. Operasi penggeseran amarah publik baru berjalan pada 02 Desember 2024 lewat media sosial.
Waktu itu merupakan saat 1 hari sebelum Kapolrestabes Semarang melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di komisi III DPR RI.
Hasil dari RDP tersebut membuktikan kebrutalan jajaran Polrestabes Semarang dalam kasus penembakan Gamma. Mereka terbukti manipulasi peristiwa naas itu.
Dimana ketika warganet kebal dengan pemberitaan perselingkuhan, kemuakan dengan politik oligarki sehingga diorkestrasikan sedapat mungkin tepat menghujam jantung hati sorotan warganet.
Tidak kita bersepakat dengan tindakan yang dilakukan Gus Miftah diluar kelaziman penceramah agama.
Bersimpati dengan pedang es, wong cilik sekadarnya saja sesuai pada porsinya.
Ingat walau semua kejadian atas izin sang maha kuasa. Namun ada saja manusia yang mampu menjadikan setiap peristiwa menjadi momentum yang menguntungkan bagi pribadi maupun kelompok.
Tajamkan nalar Jangan mudah terkecoh.
Peristiwa Gus Miftah juga menyajikan hikmah. Begitulah mudahnya bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjatuhkan dan menaikan hambanya.