Komparasi kehidupan keislaman di Indonesia dan di Turki pada era kontemporer mencakup berbagai aspek, mulai dari politik, budaya, hingga hubungan masyarakat dengan agama.
Terdapat beberapa perbandingan yang signifikan antara negara Indonesia dan negara Turki. Perbandingan yang dimaksud terkait struktur politik dan keagamaan. Lalu praktek keagamaan dan budaya. Kemudian hubungan dengan institusi keagamaan, pendidikan agama, dan isu-isu sosial dan modernisasi.
Politik dan Keagamaan
Dalam bidang struktur politik dan keagamaan di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi mayoritas muslim terbesar. Muslim memainkan peran penting dalam kehidupan sosial politik.
Namun demikian, Indonesia yang menganut sistem negara pancasila yang mengakui keberagaman agama.
Meskipun Islam menjadi agama mayoritas. Indonesia memiliki sistem sekuler yang memungkinkan kebebasan beragama bagi semua warga negara.
Sementara di Turki yang memiliki latar belakang sejarah yang unik dalam hubungan antara agama dan negara.
Sejak tahun 1923, terbentuknya negara Turki oleh Mustafa Kemal Attaturk. Turki menerapkan kebijakan sekularisme yang ketat. Kebijakan tersebut berdampak pada berkurangnya pengaruh agama dalam urusan negara.
Namun setelah pemerintahan di bawah kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan. Kebijakan sekuler yang dulunya lebih kuat, kini mulai longgar. Hal ini ditandai dengan semakin banyak simbol islam muncul di ruang pulik.
Keagamaan dan Budaya
Dalam bidang praktek keagamaan dan budaya di Indonesia dan Turki memiliki beberapa perbedaan. Di Indonesia praktik keagamaan sangat beragam, mencerminkan keberagaman etnis dan budaya.
Islam di Indonesia juga berbaur dengan budaya lokal. Hal ini menghasilkan berbagai tradisi unik seperti pada perayaan maulid nabi, pernikahan adat islam dan pelaksanaan ibadah haji.
Sementara di Turki Islam lebih terstruktur dalam konteks masyarakat urban dan negara.
Meskipun mayoritas warga Turki adalah muslim namun urusan agama dan negara di Turki nampak terpisah. Hal itu begitu jelas ditandai dengan dibatasinya ruang untuk simbol-simbol agama dalam ruang publik.
Namun belakangan terakhir ini mulai sedikit ada kelonggaran seperti wanita yang memakai hijab di ruang publik. Dimana sebelumnya sempat dibatasi. Saat telah mengalami perubahan ditandai dengan banyaknya warga Turki yang memakai hijab di ruang publik.
Hubungan Dengan Institusi Keagamaan
Dalam hubungan dengan institusi keagamaan, Indonesia memiliki berbagi organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya memiliki peran penting dalam mendefinisikan arah kehidupan beragama.
Lain halnya dengan di Turki, pengaruh agama dalam pemerintahan dan kehidupan sehari-hari diatur ketat oleh negara.
Namun, pada pemerintahan Erdogan telah memberikan lebih banyak ruang bagi praktik keagamaan, meskipun masih ada pembatasan dibandingkan dengan di Indonesia.
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, agama Islam di Indonesia sangat urgen dan dilakukan melalui berbagai jalur,termasuk pesantren, sekolah agama dan pendidikan formal.
Sementara di Turki pendidikan agama sangat terpusat pada sekolah-sekolah agama resmi yang dikelola oleh negara dengan kurikulum yang lebih trerstruktur mengenai ajaran islam.
Namun di sisi lain pendidikan agama tidak dianggap sebagai bagian utama dari pendidikan umum. Untuk mempelajari agama Islam secara lebih formal masyarakat belajar di lembaga pendidikan khusus.
Tantangan Kontemporer
Baik di Indonesia dan di Turki sama-sama memiliki tantangan kontemporer yaitu ekstrimisme, radikalisme, intoleransi dan diskriminasi terhadap minoritas.
Modernisasi dan globalisasi yang mempengaruhi nilai-nilai kehidupan keislaman.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun Indonesia dan Turki sama-sama negara dengan mayoritas beragama islam, terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kehidupan sosial, politik dan budaya.
Indonesia lebih pluralistik dan inklusif terhadap islam, sementara Turki memiliki sejarah sekularime yang lebih ketat meskipun mengalami perubahan dengan meningkatnya pengaruh politik Islam.