Sabtu, 2 November 2024
___________________
Desa Sei Limbat, Langkat, Sumatera Utara, gencar berbenah untuk memperkuat ketahanan pangan dan mencegah stunting di wilayahnya.
Hal ini selaras dengan prioritas pemerintah dalam menciptakan generasi sehat dan tangguh.
Ketahanan pangan adalah fondasi utama dalam membangun desa yang sehat dan mandiri. Di Sei Limbat, upaya ketahanan pangan diwujudkan melalui pemanfaatan lahan pertanian desa secara optimal.
Program ini untuk memastikan kebutuhan pangan dasar terpenuhi. Seperti beras, sayuran, dan protein hewani, dapat tersedia dan diakses dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat desa.
Selain itu, pemerintah desa juga menginisiasi kegiatan-kegiatan berbasis komunitas, seperti pelatihan pertanian terpadu dan teknik pengolahan hasil panen.
Peningkatkan keterampilan warga dalam bercocok tanam, tetapi juga membekali mereka dengan ilmu untuk menghasilkan produk pangan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Langkah-langkah ini akan membantu warga desa tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan harian mereka, tetapi juga membangun kemandirian yang kokoh.
Pencegahan Stunting sebagai Prioritas Kesehatan
Stunting atau kekerdilan pada anak menjadi salah satu perhatian utama di Sei Limbat. Kekurangan gizi kronis yang menyebabkan stunting dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Menghadapi tantangan ini, Desa Sei Limbat berkolaborasi dengan pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan kepada para orang tua, terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.
Program posyandu yang aktif menjadi salah satu langkah pencegahan stunting yang efektif. Di posyandu, orang tua bisa memantau pertumbuhan anak dan mendapatkan informasi tentang asupan gizi yang tepat.
Selain itu, berbagai penyuluhan terkait pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, dan pentingnya sanitasi juga diberikan secara rutin.
Kolaborasi Dengan Masyarakat
Upaya pencegahan stunting ini menunjukkan komitmen desa Sei Limbat dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Kolaborasi dan peran aktif masyarakat menjadi bagian dari kesuksesan program ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Sei Limbat.
Warga desa merasa bahwa mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian penting dari perubahan yang sedang berlangsung.
Pada kesempatan kali ini Desa Sei Limbat berkolaborasi dengan Bingkai Budaya Indonesia, sebuah lembaga dengan penguatan berbasis kearifan Lokal.
Kegiatan akan dilaksanakan dengan metode pelatihan pengolahan makanan dengan menggunakan bahan-bahan komoditi lokal.
Namun sebelum sampai pada tahapan pelatihan, tim Bingkai Budaya Indonesia Angga Pradana, S. Pdi selaku Manager Program dan tim Jhoni Muda Pratama Barus, SH, Alexander Chrisse Ginting Munthe, S.Pd, C.CT, melakukan survey dan penelitian singkat.
Agar apa yang menjadi tujuan pelatihan ini dapat benar-benar menyetuh dimasyarakat.
Pasca kegiatan nantinya tim Bingkai Budaya Indonesia akan memberikan desain sosial kepada pemetintahan Desa Sei Limbat.
Hal ini agar apa yang menjadi catatan dalam desain ini bisa menjadi acuan untuk pembangunan desa dimasa depan.
Ariadi selaku kepala Desa Sei Limbat dan Sekertaris Desa Sei Limbat Marlia Isdayanti menyambut baik tujuan pelatihan tersebut, pemerintahan Desa Sei Limbat.
Selain itu guna memperkuat pembangunan sumber daya manusia desa agar siap menghadapi tantangan zaman, terkhusus masalah pangan dan stunting.
Sei Limbat sebagai Inspirasi bagi Daerah Lain
Upaya Sei Limbat dalam meningkatkan ketahanan pangan dan menekan angka stunting diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Dengan memanfaatkan potensi desa dan melibatkan masyarakat, desa-desa lain dapat menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan menyiapkan generasi yang lebih sehat.
“Ini bukan hanya langkah untuk hari ini, tetapi juga investasi penting bagi masa depan bangsa.”