Kezuriatan Sultan Langkat Cucu dari Sultan Machmud Abdul Djalil Rachmadsyah Sultan Langkat ke III, kritisi busana yang dikenakan Ketua DPRD Langkat, Sribana Perangin Angin saat Resepsi HUT Langkat ke 275 tahun di Alun-Alun T. Amir Hamzah, Stabat, pada 17 Januari 2025.
Tengku Onny Razifah Hafas, Cucu Sultan Machmud Abdul Djalil Rachmadsyah Sultan Langkat Ke III amat menyayangkan hal itu.
“Amat disayangkan sekali ya. Tidak ada marwah Langkat ini lagi,” ungkapnya, Sabtu, 18 Januari 2025.
Cucu Sultan Machmud Abdul Djalil Rachmadsyah Sultan Langkat Ke III menyoalkan kepantasan pakaian yang dikenakan seorang pejabat tinggi saat menghadiri acara resmi HUT Langkat.
“Panteskah seorang Pejabat tinggi menghadiri acara HUT Langkat berpakaian seperti Ini. Sungguh memalukan, harusnya bisa menempatkan diri. Acara apa yang sedang dihadiri,” tegasnya.

Ia pun meminta kepada tokoh-tokoh Langkat untuk menegur atau memberitahu pakaian yang seharusnya dipergunakan.
“Tokoh-tokoh Langkat harusnya menegur atau memberitahu pakaian yang harus dipergunakan saat menghadiri HUT Langkat,” minta Tengku Onny Razifah Hafas.
Kemudian Kezuriatan Sultan Langkat Cucu dari Sultan Machmud Abdul Djalil Rachmadsyah Sultan Langkat ke III kembali menegaskan hal itu memalukan marwah Langkat
“Ini Memalukan Marwah Langkat,” pungkasnya dengan tegas.
Marwah Bagi Masyarakat Melayu
Perlu diketahui bagi masyarakat Melayu salah satu nilai yang sangat dihargai oleh masyarakat ini adalah marwah. Marwah dalam bahasa Melayu dapat diartikan sebagai harga diri atau kehormatan.
Namun, makna marwah tidak hanya sekadar harga diri individu, melainkan juga nilai-nilai moral dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Melayu.
Hal tidak terlepas bagi masyarakat Melayu Langkat yang memiliki peran utama dan penting bagi keberadaan Kabupaten Langkat, yang kini berusia 275 tahun.
Bagi masyarakat Melayu Langkat marwah merupakan cerminan dari kehormatan dan martabat keluarga, masyarakat serta daerah secara umum.
Langkat merupakan Kabupaten yang berlatarbelakang masyarakat yang mana mengakar dari kesultanan Langkat, kerajaan bercorak Melayu.
Selain itu, masyarakat melayu Langkat memiliki sebuah prinsip sebagai negeri bertuah dan beradat. Tentu hal ini bukan tanpa alasan sebab mereka menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Oleh karena itu, masyarakat Melayu Langkat sangat menjunjung tinggi marwah setiap individu. Maka setiap individu apa lagi pejabat di daerah diharapkan bersikap untuk mempertahankan marwah dirinya dan daerahnya.