Tokoh  

Sepenggal Kisah Iskandar Yatim Diusia 2 Tahun Kini Berjuang Wujudkan Langkat Berkah

Iklan Pemilu

1 Oktober 2024

____________

Siang menjelang sore, para pemuda berkumpul di satu lokasi yang telah dipersiapkan dengan baik. Mereka menyebut dirinya “Baja Hitam.” Barisan Juang Haji Iskandar Adli Tama. Barisan para pemuda ini berketad kuat membersamai perjuangan H. Iskandar Sugito dan Adli Tama Hidayat Sembiring mewujudkan Langkat Maju – Berkah.

Keduanya adalah pasangan calon Bupati Langkat dan Wakil Bupati Langkat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langkat tahun 2024. Para pemuda itu yakin kepada keduanya mampu menjalankan amanah dengan amanah. Mereka yakin, Iskandar – Adli Tama mampu membawa Langkat menjadi daerah yang maju dan berkah,  Senin (30/9/2024)

Iskandar Sugito pria berusia setengah abad yang telah mengalami pergulatan hidup. Tumbuh dari keluarga yang begitu sederhana. Pada usia 2 tahun Ayahnya meninggalkan Iskandar kecil. Ia  mendapati kenyataan hidup ditinggal ayah tercinta untuk selama-lamanya.

Pria kelahiran 5 Juni 1973 di Selayang, Kecamatan Selesai, Langkat, ini harus berjuang bersama sang Ibu dan 2 saudara kandungnya tanpa sosok sang ayah. Menghadapi kenyataan itu sang ibu tidak berhenti berjuang, hingga berjalannya waktu dan memutuskan hijrah bersama anak-anaknya ke Kota Stabat tepatnya di Desa Sidomulyo, kini menjadi Kelurahan Sidomulyo.

Perjuangan Sang Ibu

Tangkapan Layar Youtube Waspada TV Podcast Bersama Iskandar Sugito

Ibu membesarkan Iskandar tanpa kehadiran suami. Sang Ibu berjuang mencukupi kehidupan dan membesarkan anak-anaknya dari hasil bertani. Namun bukanlah petani yang memiliki lahan sendiri. Melainkan Sang Ibu harus mencari upahan dari bertani dengan menggarap tanah milik orang lain. Hal itulah yang mengajarkan Iskandar untuk tumbuh menjadi seorang yang memahami kondisi masyarakat yang berada dalam kondisi di bawah predikat sejahtera.

Walau terlahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi tertinggal dan ditinggalkan sang Ayah, sejak usia 2 tahun, tetap membuat Iskandar bersyukur memiliki seorang ibu yang kuat, tabah dan membesarkannya dan kedua saudaranya dengan sabar serta penuh kasih sayang.

Baca Juga  Kenali, Ini Silsilah Politik Bapaslon Satria Maju Pilkada Langakt 2024

Dengan tarap ekonomi yang jauh tertinggal tidak membuat langkah sang Ibu menjadi berhenti dan berharap belas kasih orang lain. Sang Ibu mengajarkan Iskandar untuk tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kebulatan tekad. Menyakinkan sang anak bahwa badai ini pasti berlalu.

“Bahwa suatu saat kalau  kita bersungguh-sungguh kondisi ini akan bisa kita tingalkan, akan kita perbaiki. Jika kita keras pada diri kita maka dunia akan melembut, namun sebaliknya jika kita lembut kepada diri kita, dunia akan keras kepada diri kita.”

Jual Es di Sekolah

Ilustrasi Siswa Penjual Es

Perjuangan hidup Iskandar, melewati aral rintang penuh cobaan. Menjadi seorang yatim sejak usia 2 tahun tentunya tidak mudah baginya.  Kini Ia telah mampu melalui berbagai rintangan dan cobaan itu. Berasal dari keluarga dengan ekonomi tertinggal, kini menjadi sosok dengan kemampuan ekonomi yang berkelimpahan. Namun hal itu tidak membuatnya melupakan tempatnya berasal, tidak melupakan jati dirinya, yang lahir dari orang kebanyakan bukan dari golongan bangsawan.

Sosok pekerja keras dengan kebulatan tekad dan tabah dalam menghadapi berbagai cobaan yang dihadapinya. Bukanlah hasil dari kondisi yang diada-adakan. Namun hasil dari proses pantang menyerah sejak usia belia. Saat bersekolah Ia tak gengsi atau malu berjualan di sekolah. Di sekolah Ia menjual jangung rebus, menjual es (es bok) demi mencukupi biaya sekolahnya.

Keuletannya belajar di sekolah membuatnya menjadi anak yang berprestasi, meraih predikat juara umum di sekolahnya.

Setelah menyelasaikan pendidikannya di tingkat menengah atas di SMA Negeri 1 Stabat, Iskandar tak gengsi menjadi buruh bangun, jadi pemotong tebu, pembersih parit, penarik becak dayung dan lain sebagainya demi memenuhi kebutuhan ekonomi dan keluarga.

Menarik Becak Setelah Tamat SMA

ilustrasi penarik becak dayung

Ditengah sesak ribuan para pendukungnya yang sengaja berkumpul. Diantaranya ada ratusan penarik becak, menyatakan dukungan kepadanya.

Baca Juga  Golkar Resmi Dukung Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Iskandar Sugito, menyapa para sahabat penarik becak.

“Mungkin masih banyak yang tanda. Tanda sama saya ngak. Cuma dulu ngak gemuk, kek ginilah. Namanya becak dayungkan. Bukan becak mesin, becak dayung, luar biasa,” kenang Iskandar sewaktu dirinya masih mejadi penarik becak dayung.

Para penarik becak menyambut pertanyaan Iskandar yang berisi kenangannya itu,  “tanda” dengan serentak bagaikan gemuruh lebah.

Dekat Tanpa Sekat

Pria paruh baya berjenggot putih itu turun menyapa dan menyalami satu persatu sahabatnya para penarik becak. Pak Is (sapaan karib Iskandar) memeluknya sahabat penarik becak tanpa ada sekat dan begitu dekat penuh keakraban. Suasana haru hadir begitu saja tanpa dikomandoi. Ada air mata haru yang menetes senin sore itu.

Di tengah keriuhan haru, ada sosok penarik becak menyapa calon Wakil Bupati Langkat nomor urut 2, Adli Tama Hidayat Sembiring. Dia mengatakan bahwa dirinya berasal dari kecamatan Salapian dan mencoba peruntungan nasibnya di Kota Stabat.

Ibu Tangguh, Penarik Becak

Iskandar Sugito Bertemu Ibu Penarik Becak Mesin

Cuaca sore yang cerah, Iskandar menyusuri barisan becak yang memanjang hingga simpang bundaran Stabat (Simpang Bupati). Berjalan menyapa satu per satu para sahabat penarik becak. Iskandar merasa tak mempercayai kondisi yang dilihatnya.

Ia mendapati sebuah kenyataan di antara ratusan penarik becak itu, ada seorang ibu duduk di becak. Di atas jok kereta (sepeda motor) becak.

“Ya, Ibu Masyaa Allah, ibu narik (becak),” tanya Iskandar kepada ibu penarik becak. Suasana hati penuh keprihatinan, kekaguman, mengenang kisah perjuangan sang Ibu tampak tergambar dari air wajah Iskandar.

Iskandar dengan aksen jawa menyapa ibu penarik becak itu, “Nandi mangkal’e, Nande suami ‘e buk?,” tanya Iskandar.

Medapati pertanya itu, ibu penarik becak tak kuasa menahan perasaannya. Isak lirih menahan tangis menjadi jawaban atas pertanyaan Iskandar.

Baca Juga  Penting!! Pahami Tata Cara Mencoblos Pada Pilkada 2024

Siapkan Program Untuk Penarik Becak

Iskandar Sugito Menyapa Sahabat Penarik Becak

Iskandar tampak menunjukan keprihatinannya, melihat para lanjut usia yang masih menjadi penarik becak. Mereka adalah saksi perjuangan Iskandar, sabahatnya sewaktu menjadi penarik becak dayung.

“Memang benar, bahwa saya dahulu adalah mantan penarik becak, beberapa tahun setelah tamat SMA. Saya bisa merasakan bagaimana keadaan sebagai besar generasi muda saat ini, yang sulit mencari pekerjaan. Harus bisa melakukan apa saja pekerjaan,” ungkap Iskandar.

Iskandar yang kini maju sebagai Calon Bupati Langkat bersama Adli Tama Hidayat Sembiring sebagai Calon Wakil Bupati yang mendampinginya. Keduanya bertekad jika terpilih menjadi Bupati Langkat, berupaya membuat program pemberdayaan bagi penarik becak di Kabupaten Langkat.

Calon Bupati Langkat

Iskandar Sugito dan Adli Tama Hidayat Sembiring Calon Bupati – Wakil Bupati Langkat 2024 Nomor Urut 2

Iskandar Sugito yang berpasangan dengan anak muda yang energik dan kreatif penuh ide dan gagasan, Adli Tama Hidayat Sembiring, tercatat sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat nomor urut 2.

Keduanya (Iskandar- Adli) mendaftar di KPU Langkat pada 28 September 2024. PPP, PKB dan Partai UMMAT mengusung Iskandar Sugito dan Adli Tama Hidayat Sembiring maju sebagi Calon Bupati dan Wakil Wupati Langkat.

Pasangan ideal ini, kombinasi Tua – Muda, Religius –  Nasionalis ini mengusung berjargon Langkat BISA (Bersama Iskandar –  Adli Tama) Maju dan Berkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *