__________
Jum’at penuh berkah, langit pun cerah. 18 Oktober 2024, hari yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh Ponimah, seorang ibu paruh baya 2 anak ini bak ketiban berkah yang begitu indah.
Perempuan kelahiran 1972 ini tak hanya tinggal bersama kedua buah hatinya, namun juga bersama kakak dan abangnya yang kehidupan keduanya juga menjadi tanggung jawabnya.
Hari yang cerah membawa berkah ke rumah Ponimah yang sangat begitu sederhana.
Ponimah bersama 2 anaknya tinggal di Dusun Madang Ara, Desa Lama Baru, Kecamatan Sei Lepan.
Selama 20 tahun Ia berusaha bertahan dan tabah dengan keterbatasan yang dimilikinya. Berupaya dan berdoa, berharap Allah SWT menjawab doa-doanya, agar dapat hidup layak bersama buah hatinya.
Ponimah tidak ada pilihan lain baginya, kecuali bertahan dengan kondisi hunian yang sudah tidak layak huni. Setiap malam tiba, Ia bersama buah hatinya tidur bersama kecemasan, takut akan runtuhnya atap yang merapuh.
Bertahun dirinya berharap ada uluran tangan membantunya keluar dari keadaan yang menerpanya. Namun apalah daya harapan cumalah harapan. Lirikan pemerintah pun enggan mengarah ke arahnya.
“Sudah lama sekali kami berhenti di sini, tanpa daya. Berharap bantuan, namun yang diharap tak pernah datang. Hanya mampu bertahan, menunggu yang tidak pasti,” ucap lirih
Tuhan Menjawab Do’a
Tak terbayangkan olehnya, ditengah bertahan dalam nelangsanya, jawaban dari do’a-do’anya datang tanpa disangka.
Adli Tama Hidayat Sembiring menjadi perantara Tuhan menjawab do’a-do’a Poniah.
Calon Wakil Bupati Langkat Nomor Urut 2 ini tergugah, terenyuh menyaksikan kenespataan seorang Ibu harus berjuang sendiri membesarkan 4 buah hatinya.
Langkah kaki Adli menyusuri jalan setapak berbatu, belum tersentuh aspal.
Ditengah padatnya aktivitas Ia langkahkan kakinya menemui perempuan yang memikul beban di punggungnya.
Rasa iba muncul sekenanya, pemuda berwajah tampan itu akan merenovasi rumah yang menjadi hunian, tempat berlindung dari panas dan hujan keluarga Ponimah, yang di pungung banyak beban yang harus dipanggul.
Rasa putus asa sempat menghingapinya. Namun tak dinyana kabar baik turun dari langit.
Tim pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat Nomor Urut 2 datang membawa berita indah untuk Ponimah.
Adli Tama Hidayat Sembiring , Calon Wakil Bupati Langkat kosong dua datang menemui Ponimah tawarkan bantuan renovasi rumahnya.
Bahagia dan haru bercampur aduk di dirinya, antara percaya dan tidak percaya. Akhirnya Allah SWT, Sang Maha Berkuasa menjawab do’a-do’anya.
“Saya benar-benar terkejut. Ternyata masih ada yang peduli dengan kondisi kami,” ujar Ponimah tampak mata berkristal air mata.
“Saya tak bisa berkata-kata, rasanya seperti mimpi.
Anak-anak saya akhirnya bisa tidur dengan nyaman, dan rumah ini akan menjadi tempat yang benar-benar kami sebut rumah,” kata Ponimah dengan senyum penuh haru.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Adli. Semoga dia bisa terus membantu orang-orang seperti kami yang membutuhkan,” ungkapnya.
Tak Hanya Sekedar Renovasi Rumah
Bagi seorang Adli Tama Sembiring, renovasi rumah bukan hanya tentang rumah secara fisik. Namun lebih dari itu ini tentang menghidupkan kembali harapan. Menegakkan kembali pilar-pilar kehidupan yang hampir runtuh.
Kedepan, Poniah dalam menjali hari-harinya bersama buah hati dan keluarganya tidak perlu lagi khawatir atap rumah rubuh dan air hujan yang membasahi lantai.
Bagi Ponimah bantuan renovasi rumah ini, tak hanya soal rumah layak huni menjadi layak huni. Namun lebih dari itu, tentang kehadiran pemimpin di tengah-tengah kehidupan rakyat dan menjawab persoalan kehidupannya.
Satu dari 1000 Kisah
Kisah Ponimah adalah satu dari 1000 kisah perjuangan rakyat kecil yang jarang tersentuh.
Kehadiran Adli Tama Sembiring seakan menjadi jawaban akan hadirnya pemimpin yang peduli dengan rakyatnya.
Adli Tama merasa miris dengan keadaan yang disaksikan olehnya.
”Jujur saya sangat miris melihat kehidupan masyarakat kita seperti ini,”
Tanah, sumber minyak pertama di Negeri ini yang menyumbangkan kekayaan bagi negeri namun tak dirasakan oleh rakyatnya sendiri. Hingga harus menanggung hidup bertahun dirumah tak layak huni.