OPINI  

Pemimpin Tidak Boleh Melakukan Kesalahan, Itu Marwah

Penulis Ukurta Toni Sitepu

suarain.com

“Sarapan Pagi Pilkada Langkat 2024”

Dibutuhkan sebuah keberanian yang besar untuk menjadi pemimpin yang besar. Dibutuhkan nyali yang lebih untuk menaklukan lawan yang sepadan.

Hasil polling beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh beberapa element masyarakat, menunjukan bahwa petahana mendapat point tinggi atau teratas di atas kertas. Efouria kebahagiaan pun tidak dapat dibendung.

Tapi tunggu dulu, jangan terburu buru. Berbesar kepala adalah ilusi yang akan membunuh objektivitas kita sebagai manusia dengan situasi saat ini.

Incumbent harus lebih mengenal lawannya secara dekat, agar mengetahui sebesar apa kekuatan yang dimiliki pendatang baru.

Sekali mengkayuh hendaklah 2 – 3 pulau terlampaui. Sekali layar terbentang pantang balik pulang dan sekali perintah ada ribuan kepala melangkah.

Begitulah selayaknya pemimpin, dia harus berkharisma, karena di mata rakyatnya pemimpin tidak boleh melakukan kesalahan, karena selayaknya seorang pemimpin harus tahu bermalu. Malu dengan aibnya (kesalahan).

Seorang pemimpin, selama masa kepemimpinannya, dilarang berbuat kesalahan. Mengapa demikian? Karena kesalahan yang diperbuat seorang pemimpin, kelak akan menjadi batu sandungan dikemudian hari.

Lagi pula kesalahan seorang pemimpin akan diingat seumur hidup oleh rakyatnya dan akan tercatat di dalam sejarah selamanya.

Sayangnya hingga saat ini, hal tersebut tidak berlaku di negara Konowa. Seorang calon pemimpin dengan priode kepemimpinan yang buruk atau cacat, masih memiliki birahi kekuasaan untuk memuaskan penderitaan rakyatnya.

Apakah hal demikian masih pantas untuk diberikan kepercayaan ?

Jangan Ya dek, Jangan. Nanti telentang telungkup kamu dek.

Kita boleh miskin harta, tapi jangan sampai dimiskinkan oleh etika. Miskin bukan aib, selama tidak miskin moral.

Rasa malu harus dimiliki seorang calon pemimpin, malu pada rakyatnya yang tidak mampu disejahterakan. Malu pada rakyat karena berada dalam lingkaran korup dan bermalu-malu pada dosa masa lalu.

Jangan gadai masa depan generasi dengan memilih calon pemimpin yang gagal merawat kepercayaan rakyatnya.

Ingat, Kita tidak sedang mencari yang terbaik, tapi menghindari yang terburuk memimpin.

Jangan salah pilih, jangan pilih yang salah.

Penulis: Ukurta Toni Sitepu Editor: Hidayat Syahputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *