Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra berziarah ke makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah.
Yusril berziarah usai memberikan orasi ilmiah di Universitas Islam Sumatera Utara.
“Kemarin saya melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Raya Azizi, Tanjung Pura, Sumatera Utara,” sebut Yusril.
Politisi yang juga hukum tata negara itu menyampaikannya di akun instagramnya @yusrilihzamhd, Rabu, 8 Januari 2025, malam.
Yusri berziarah usai melaksanakan sholat di mesjid Azizi Tangjung Pura.
“Bakda shalat. Saya secara khusus berziarah ke makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah. Sastrawan dan pejuang yang diculik dan dibunuh ketika terjadi Revolusi Sosial di Sumatera Timur tahun 1946,” tambahnya.
Akademisi kelahiran 5 Februari 1956 ini juga menyampaikan telah hampir membaca semua karya tulis dan puisi Raja Penyair Pujangga Baru kelahiran Tanjung Pura itu.
“Saya membaca hampir semua karya tulis dan puisi yang ditulis Amir Hamzah. Serta membaca beberapa disertasi doktor dan buku yang membahas karya-karya sastranya,” lanjutnya.
Yusril menceritakan bahwa Amir Hamzah terbunuh akibat korban propaganda kaum kiri yang ingin menghabisi keluarga bangsawan kesultanan Langkat.
“Amir terbunuh ketika berusia 35 tahun akibat propaganda kaum kiri yang ingin menghabisi keluarga bangsawan Kesultanan Langkat, ungkap Yusril.
Padahal menurutnya, Amir Hamzah adalah seorang nasionalis. Yusril menyebutkan bahwa Presiden Sukarno mengangkat dirinya sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Amir berkedudukan di Kesultanan Langkat tidak lama sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945.
“Amirlah yang mengibarkan Merah Putih di depan Istana Kesultanan Langkat. Sultan Langkat sendiri mengumumkan bahwa Kesultanan Langkat adalah bagian dari NKRI,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, penulis pidato Presiden Soeharto dan B. J. Habibie itu juga mengungkapkan kehidupan Amir Hamzah yang tragis dan penuh kesedihan.
“Kehidupan Amir Hamzah tragis dan penuh kesedihan. Hal itu tercermin dalam karya-karya puisinya yang berkisar antara cinta kepada Tuhan, cinta kepada Tanah Air, dan cinta kepada sesama manusia,” lanjutnya.
Yusril Sedih Monumen Amir Hamzah Kotor
Selain mengenang kehidupan Amir Hamzah yang tragis dan penuh kesedihan.
Yusril ungkapkan kesedihan dengan kondisi taman Pahlawan Nasional yang terletak di samping Mesjid Azizi.
“Satu hal yang membuat saya sedih adalah taman yang dibuat untuk mengenang Amir Hamzah yang terletak di samping Masjid Azizi. Taman itu kotor dan tidak terawat,” ungkapnya.
Yusril melihat tulisan di dinding taman (monumen) Amir Hamzah rusak dan patah tanpa diperbaiki.
Merespon kondisi tersebut, Menko Kumham Imipas menghimbau Pemerintah Daerah (Pemda) Langkat untuk memberikan perhatian dan merawat taman tersebut.
“Saya mengimbau Pemda Langkat untuk memperhatikan dan merawat taman itu. Begitu juga masjid dan lingkungan sekitarnya,” tutupnya mengakhiri postingan di Instagramnya.