BERITA  

Viral Perempuan Mengaku Ratu Jagad Cairkan Uang 17 Negera

Sosok Perempuan Yang Mengaku Sebagai Ratu Sejagad
Iklan Pemilu

Viral sosok ratu sejagad yang mengaku sosok pewaris kerajaan suryaloka langit. Ia mengungkapkan akan mencairkan uang warisan di 17 negara termasuk Indonesia.

PulungKencanaWungu mengupload video pernyataan itu pertama kali, melalui akun YouTube @pulungkencanawungu pada 18 Desember 2024.

Namun kemudian, Akun -akun tiktok mengupload ulang yang kemudian viral.

Perempuan yang mengaku sebagai ratu sejagad itu mengaku kecewa dengan Amerika Serikat dan Indonesia.

Ratu sejagad tampak menggunakan pakaian berwarna hijau army lengkap dengan berbagai atribut. Ia juga mengenakan peci dan pin burung garuda.

Sambil menyampaikan pernyataan-pernyataannnya ia memegang tongkat di tangan kanan dan kirinya. Terlihat pula Ia mengenakan kartu identitas di pakaiannya.

Mencairkan Uang 17 Negara

Ratu mengatakan akan mencairkan uang perjanjian di 17 negara.

Ia menyebutkan dirinya sebagai pewaris kerajaan surya loka langit sebagai kerajaan mataram kuno hingga Mataram.

Ia menyinggung istilah penggunaan tanda tangan istilah Ir Soekarno.

Menurutnya pengunaan kata ‘Ir’ ada dua kategori, ada yang nasional dan internasional, seperti PBB, Java Bank, World Bank.

Baca Juga  Tiga Tersangka Pelaku Penyekapan dan Penganiayaan Warga Medan Diamankan Polres Langkat

57 Kg Berlian Waris Jhon Keneddy

Ia mengetahuinya dimasa Jerman, dana prasasti itu dipegang oleh Jerman, sembari mengatakan bahwa dirinya raja atau wali putri Dewa Nahyang.

Perempuan yang mengaku sebagai ratu sejagad menyebut bahwa warisan dari John Keneddy berupa berlian seberat 57 kilogram.

Ia menyebutkan Jhon Keneddy menyerahkan harta kepada Ibu Pertiwi pada 1957 dengan perjanjian berlian merah putih.

“Itu saya bawa sebagai bukti dari John Keneddy operan dari Jerman kembali ke Ibu Pertiwi,” ujarnya.

Ratu sejagad menyebut jika istilah RI 1 merupakan istilah ibu pertiwi bukan kepresidenan.

Marah Warisan Dikuasai 9 Naga

Ia mempertanyakan semua anak cucu merasa yang merasa raja.

“Tapi semua anak cucu merasa raja, kapan dilantiknya? RI 1 itu bukan kepresidenan. RI 1 itu ibu pertiwi Ratu yang mengawali di muka bumi. Ratu yang pertama mendirikan kerajaan Sulaiman, operan dari Sulaiman langit rembulan atas angin,” katanya.

Ratu Sejagad merasa kecewa karena warisan di Indonesia dikuasai sembilan naga bukan anak pribumi.

Baca Juga  Banjir Bandang Terjang Kota Tua Tantom Tapanuli Selatan

“Tahunya China mewarisi Indonesia. Perjanjian hansanjaya sebagai mewakili pangeran kuning anaknya Sunan Gunung Jati,”

Perempuan merasa marah kepada hans putra Sanjaya, karena memberikan warisan kepadanya kepada naga sembilan bukan pribumi dulu.

Ratu Sejagad mengungkapkan kekesalannya karena banyak yang tidak mematuhi aturan soal menyetak uang.

Ia mengatakan tidak memberikan tanda tangan karena tidak mau mengkhianati anak cucu di muka bumi. Bahkan Ia menyinggung SBY dan Jokowi.

“Saya nggak mau tanda tangan urusan Jin Ping Jokowi-SBY, karena tidak mematuhi aturan PBB,”

Pulang Ke Indonesia

Sosok perempuan itu mengatajan bahwa mereka telah mengambil uang dan mencetak uang baru minta tanda tangan kepadanya.

Atas berbagai persoalan terjadi. Ratu Sejagad memutuskan untuk pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan urusan di beberapa negara lain.

“Saya tidak mau mengkhianati anak cucu saya di muka bumi terutama di Indonesia,”

Ia menyebutkan telah menyempurnakan belahan dunia lainnya sebelum pulang ke Indonesia.,

Ratu Sejagad menyebut Amarika kelewatan dalam mencetak uang, melebihi kapasitas.

Baca Juga  Gibran Tinjau Revitalisasi Stadion Teladan Tekankan Selesai Tepat Waktu

“Amerika kelewatan mecetak uang melebihi kapasitas,”

Ratu mengatakan Indonesia merupakan kumpulan huruf-huruf yang dikumpulkan dari berbagai negara.

“Indonesia merupakan perkumpulan huruf-huruf negara-negara yang kami kumpulan dari muka bumi ini. Makanya ada perjanjian merah putih. Merah artinya ibu pertiwi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *