BERITA  

Tak Patuhi HPP, Prabowo Ancam Tutup-Ambil Alih Penggilingan Padi

Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden, Saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri telekonferensi bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, serta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Senin, 3 Februari 2025.
Iklan Pemilu

Presiden Prabowo Subianto menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.

Lebih dari itu, Ia menekankan kepada pengusaha yang tidak patuh, pemerintah akan menutup dan mengambil alih proses penggilingan padi.

Presiden Republik Indonesia (RI) ke 8 menyampaikannya saat lakukan kunjungan mendadak ke Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Senin, 3 Februari 2025.

Pemerintah menetapkan kebijakan tersebut guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Prabowo menyebut petani adalah produsen pangan, dimana kesejahteraannya harus ditingkatkan.

Selain itu juga demi menjaga keseimbangan ekonomi dalam rantai distribusi pangan.

Ia kembali menegaskan pemerintahan yang dipimpinannya berkomitmen mencapai swasembada pangan, khususnya swasembada beras.

Menurutnya masalah pangan adalah masalah kedaulatan.

“Masalah survival sebagai bangsa. Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman dulu,” tegasnya.

Pemerintah telah menetap harga pembelian GKP dari petani adalah Rp 6.500. Ia pun siap mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait penetapan HPP GKP tersebut

Presiden Ke 8 itu juga mengingatkan prinsip pasar tetap berlaku, namun tidak boleh ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan secara berlebihan.

Baca Juga  Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Marauke

Presiden Prabowo menyebut telah belajar dari berbagai negara. Ia menekankan jika mereka bisa, Indonesia juga harus bisa.

Secara tegas Prabowo mengatakan tidak ingin mengunakan sistem kapitalis bebas. “Prinsip pasar iya, tapi tidak boleh seenaknya,” katanya.

Namun Ia mengungkap bukan berarti pengusaha tidak memperoleh keuntungan. Namun keuntungan yang diperoleh harus wajar dan kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas utama.

Lebih lanjut, “Semua harus untung, Petani, Produsen dan pengusaha harus mendapatkan keuntungan. Semua harus menang,” ungkap Prabowo.

“Dan kalau tidak patuh, ya sudah, tutup saja. Tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih. Negara akan mengambil alih penggilingan padi. Saya katakan ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival, saya tidak main-main,” tegasnya lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *