BERITA  

Serapuh Asli Memanas Bentrok Antar Warga Diduga Sengaja Diadu Domba Kades

Situasi Bentrokan Antar Warga Desa Serapuh Asli

suarain.com – Situasi Desa Serapuh Asli, Tanjung Pura, Langkat kian memanas dan menimbulkan ketidak tentraman antar warga desa.

Kerukunan warga desa kian terusik paska dugaan perselingkuhan Kepada Desa Serapuh Asli dengan seorang wanita yang diduga sudah bersuami.

Menyikapi dugaan perselingkuhan Kepala Desa itu menimbulkan penolakan terhadap kepemimpinan Kepala Desa Serapuh Asli NH.

Warga Desa mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat untuk mencopot NH dari jabatannya.

Namun sampai saat itu Pemkab. Langkat belum mengabulkan desakan warga desa.

Buntut dari peristiwa itu membuat warga desa menjadi terbelah.

Satu kelompok warga menolak kepemimpinan NH dan yang lain tidak mempersoalkan kepemimpinannya sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.

Keterbelahan itu akhirnya pun meledak, menimbulkan bentrok antara warga desa, pada Kamis (22/8/2024)

Keributan warga dipicu penolakan warga terhadap acara perayaan 17 Agustus yang disuport oleh Kepala Desa.

Tampak warga berusaha menumbangkan batang pinang yang dipancang oleh warga untuk perlombaan panjat pinang.

Selanjutnya setelah batang pinang tumbang, warga menghancurkan hadiah yang sengaja diletakkan di ujung batang pinang.

 

Warga Menduga Sengaja Diadu Domba

Menurut ketarangan dari salah seorang warga Desa Serapuh Asli, kondisi seperti itu memang diciptakan Kepala Desa, mengadu domba masyarakat agar pecah (tidak rukun).

Seorang warga Desa Noni Lestari menuturkan bahwa Kepala Desa sengaja menjanjikan anggaran 5 juta untuk melaksanakan acara tujuh belasan.

“Kepala Desa menjanjikan anggaran 5 juta, untuk sementara hanya memberikan uang sebanyak 2.5 juta sebagai DP awal untuk acara perlombaan kepada warga yang bukan panitia resmi peringatan HUT 17,” tutur Noni.

Noni menduga Kepala Desa sengaja menyuruh dan menunjuk langsung seorang warga untuk melaksanakan acara.

“Jadi dengan sengaja kepala desa menyuruh dan menunjuk langsung kepada saudara Mona dusun 2 sepakat, sebagai pelaksana kegiatan acara tersebut,” tambah Noni.

Menurutnya masyarakat desa selama ini tetap tidak mau lagi mendukung segala kegiatan program desa.

“Masyarakat selama ini tetap tidak mau mendukung segala kegiatan program desa, karena masyarakat tetap tidak mau lagi dipimpin oleh Nazrul Hapis sebagai kepala desa,” tegas Noni.

Noni melanjutkan sampai kapan warga desa aman dan tentram selagi dipimpin NH.

“Mau sampe kapan warga ini aman dan tentram selagi dipimpin nazrul hapis. Apa menunggu pertumpahan darah,” pungkas Noni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *