Mengunakan kata ‘horas’ pada stiker pintu gerai Indomaret diprotes Pemuda Pakpak Indonesia (PPI).
Aksi mereka melayangkan protes kepada Indomaret yang ada di Kabupaten Pakpak itu pun viral.
PPI memposting video aksi protes Meraka di akun tiktok @Merganda_matanari dengan durasi sekitar 3 menit.
Pada video tersebut, PPI masyarakat menyampaikan protesnya tanpa masksud rasis. Namun dengan niatan menjaga, merawat dan melindungi kebudayaan Pakpak.
Akun @Merganda_Matanari menyebutkan toko Indomaret yg ada di Pakpak yang menggunakan sapaan HORAS sapaan khas suku Batak.
“Seharusnya mengunakan kata “Njuah-njuah” sesuai kearifan budaya lokal yaitu suku Pakpak,” ujar Merganda Matanari, saat dikorfimasi pada, Kamis, 6 Februari 2025.
Sementara tidak satupun yang menggunakan sapaan kearifan lokal budaya suku Papak.
Pemuda Pakpak meminta pihak Indomaret menjunjung tinggi budaya daerah.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tambahnya.
PPI melakukan tindakan tersebut bukan bermaksud rasis, namun menghimbau pihak Indomaret agar menyesuaikan bahasa sapaan setiap daerah.
Mereka mengharap kedepannya semuai pihak untuk saling menghargai kearifan budaya lokal.
“Semua pihak dapat saling menghargai kearifan budaya lokal, karena pebedaan diciptakan agar kita berusaha lebih dalam belajar mencintai sesama,”ujar Merganda.
Akhirnya pihak Toko Indomaret tersebut, melepas stiker di daun pintu kaca toko yang memuat kata Horas dan Muliate.
Kedua belah pihak dapat saling memahami dan mengakhirinya secara dan kekeluargaan.