BERITA  

Gedung TIC Terlantar, Keseriusan Disbudpar Majukan Pariwisata Langkat Semakin Diragukan

Kondisi gedung Tourist Information Center (TIC) di Jalan Orang Utan, Bukit Lawang, Bahorok, Langkat, Sumut
Iklan Pemilu

Ketidakseriusan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DisBudpar) Langkat dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata Langkat terus menjadi sorotan.

Pasalnya, selain terlantarnya galeri Dekranasda Langkat yang berada di Bukit Lawang. Pihak pengelola juga membiarkan gedung yang diketahui sebagai gedung Tourist Information Center (TIC) dalam keadaan yang sama.

Kadis Budpar meresmikan gedung TIC bersamaan dengan peresmian Galeri Dekranasda Kadis Budpar Langkat, pada Kamis, 15 Februari 2024 lalu.

Terpantau gedung pusat informasi tersebut dalam keadaan kosong dan bahkan belum difungsikan sama sekali sejak diresmikan.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Paramuwisata Indonesia (HPI) Kab. Langkat merupakan pengelola gedung TIC tersebut.

Amrin, Ketua DPC HPI Langkat penyebab tidak difungsikannya gedung TIC karena tidak adanya pasokan listrik dan area parkir yang tidak memadai.

“Tidak ada pasokan listrik, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat menjalankan di gedung tersebut,” jelas Amrin saat dikonfirmasi suarain.com, Rabu, 12 Maret 2025.

Selain masalah listrik, lokasi parkir yang belum berfungsi dengan baik dan tidak terorganisir dengan rapi juga menjadi penyebab gedung tersebut tidak difungsikan. Karena akan berimbas pada menurunnya kenyamanan pengunjung.

Baca Juga  Pemberantasan Judi Online Memerlukan Kolaborasi Dengan Jurnalis

Lokasi parkir atau halaman di kedua gedung tersebut memang tampak semak, oleh semak belukar dan tidak terawat. Kondisi tersebut menciptakan kesan buruk dan bisa mengurangi daya tarik pengunjung untuk datang.

Tidak Ada Aktivitas di Galeri Dekranasda

Bahkan gedung yang merupakan galeri Dekranasda tempat untuk memamerkan produk-produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) belum aktif.

Hal itu menyebabkan tidak dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan visibilitas produk mereka, tambah Amrin.

“Tanpa adanya aktivitas di gedung itu, UMKM kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan ruang yang telah disiapkan untuk mereka. Ini juga berdampak pada kurangnya keberagaman produk yang ditampilkan dan berkurangnya potensi pengunjung yang datang untuk melihat produk-produk lokal,” ungkap Amrin.

Oleh karena itu, DPC HPI Langkat menggunakan kanto administrasi dan informasi masih menggunakan kantor yang lama untuk melayani wisatawan.

Amrin menjelaskan bahwa penggunaan kantor lama disebabkan belum memadainya fasilitas baru yang disediakan Pemkab Langkat.

“Ketidaknyamanan karena belum adanya pemindahan atau penggunaan fasilitas baru yang lebih representatif dapat memberikan kesan bahwa pengelolaan tempat belum maksimal,” jelasnya lagi.

Baca Juga  Tinjau Tol Tanjung Pura Wapres Gibran Pastikan Kelancaran Nataru

Galeri Dekranasda Ditelantarkan

Kondisi Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Langkat, di Bukit Lawang, Bahorok, Langkat

Selayaknya Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menjadi etalase yang menampilkan dan mempromosikan produk unggulan aneka kerajinan daerah Langkat.

Namun pada faktanya, pihak yang meresmikan galeri setahun lalu itu kini membiarkan gedung kosong seperti tidak bertuan.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (BudPar) Langkat meresmikan galeri Dekranasda di Bukit Lawang pada, Kamis, 15 Februari 2024.

Alih-alih menjadikan etalase yang mempromosikan produk unggulan kerajinan daerah untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Langkat, khususnya Bukit Lawang.

Galeri kerajinan itu justru menambah deretan gedung milik Pemkab Langkat yang dibangun, lalu dikosongkan dan ditelantarkan.

Nur Elly Heriani Rambe, Kadis BudPar sekaligus Ketua Harian Dekranasda Langkat diam seribu bahasa saat awak media mengonfirmasinya pada Rabu 12 Maret 2025 siang.

Di lain pihak, seorang penggiat wisata daerah, Ahmad Suganda menuturkan bahwa Pemkab Langkat, terkhusus Dinas BudPar Langkat, tidak mampu bekerja untuk memajukan pariwisata Langkat.

“Bagaimana tidak, hal itu tergambarkan dari terbengkalainya gedung atau galeri Dekranasda Kabupaten Langkat. Itu baru salah satu bukti,” tegasnya, Kamis, 13 Maret 2025 siang.

Baca Juga  Berbeda Soal Foto Spanduk Protes Guru Langkat, Ini Respon Ketiganya

Suganda menilai kondisi itu merupakan cerminan ketidakseriusan dan bentuk dari komitmen Pemkab Langkat yang mana perkataan tidak sesuai dengan tindakan.

“Hal ini menunjukkan tidak adanya keseriusan dalam memajukan pariwisata daerah; memajukan pariwisata hanyalah sekedar ucapan. Atau fakta ini menunjukkan kondisi yang sebenarnya bahwa sebenarnya Dekranasda dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Langkat itu kosong, seperti galerinya yang kosong,” tambahnya lagi.

Selanjutnya, inilah gambaran dari pembangunan tanpa perencanaan yang matang. Penguapan anggaran, pembangunan yang mubajir. “Bagaimana, apakah ini yang harus terus dipertahankan?,” tegas Suganda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *