Tanjung Jati Saksi Sejarah Heroik Perang Sunggal Mempertahankan Kedaulatan

Perang Sunggal Tercatat Berlangsung Selama 23 Tahun (1872 - 1895)

Foto : Ilustrasi Perang Sunggal dan Rumah Administrator Perkebunan Tanjung Jati, Langkat
Iklan Pemilu

4. Desa Gadjah (Kampung Surbakt-Kawar-Paman Sembilir-Telagah ke Langkat Binja.
5. Lau Sigedang follow Sungai Bingal flows crectly into the Subekan-Tanduk Benua – ke Binjai
6. Sibolangitto Tancuk Benus
7. Sembahe-to Tanduk Benua
8. Tatur Kenas-Deli Tua-Rumah Bacang- Pancur Bak-Sungai Belawan-Tanjung Selamat ke Sunggal.
9. Tamiang (Aceh)-Berandan-Tajung Pura-Binjai-Namu Ukur-Tanjung Gunung-Sawit-Subeikan-Tanduk Benua.

Inilah jalan perjuangan yang digunakan para pejuang Sunggal dalam membantu perjuangan melawan
Belanda. Melalui jalur ini bantuan berupa prajurit/pasukan dan logistik. Tim Tanah Karo yang satu adalah
Menyelamatkan Surbakti (Pulu Jumaraja), Pa Blegah dan Pa Tolong. Nabung Surbakti mempunyai seorang asisten yang bernama Pangaring (Rasyid) Sebayang.

Ini salah satu tugasnya sebagai penyampai informasi tentang lokasi perjuangan dan pertempuran. Selain itu, ada juga yang menyampaikan informasi untuk menyamar sebagai salter (perlanja sira).

Peran mereka dalam Perang Sunggal untuk menyampaikan surat rahasia begitu penting dan berharga bagi masyarakat Karo. Dengan begitu, Datuk Sunggal dapat berhubungan dengan seluruh tim pejuang Sunggal yang ada di Aceh, Tanah Karo, Langkat dan Serdang sehingga tim bantuan dan logistik berhasil.

Baca Juga  Peristiwa Kelam Bulan September Tidak Hanya G30S-PKI

Persiapan penyerangan sudah terencara dan lama tinggal menunggu waidu yang tepar, Informasi dari Tionghoa bernama Antor (pedagang opium) yang berada ditangkap oleh Datuk Sunggal lalu dibebaskan mengatakan massa sudah siap dengan persenjataan lengkap yang
dipimpin Panglima Dalam Sunggal.

Dijelaskan bahwa Datuk Bediuzzaman berhubungan langsung dengan Datuk
Jalil dan Datuk Kecil melalui surat (Politiek Verslag, 1872: 1).

Laporan petugas Deems tanggal 12 Juni 1872, Datuk Jalil, Sulong Barat, Sulong Putra, Bintang Siak, Wan Musa dari anak Sinembah dan Tengku Sulong Hebar juga terlibat dalam persiapan yang bersangkutan. Daerah Bahorok, Stabat Tan Mahidin dan masyarakat Batak Langkat di hulu juga mendukung pejuang Sunggal setelah mereka mengadakan unjuk rasa di Tanjung Jati (Tengku Luckman Sinar, 1996: 12).

Majelis telah memutuskan untuk melancarkan serangan dan perang terhadap Sultan Deli dan pemerintah Belanda.

Pada waktu itu, Tanjung Jati merupakan areal Hutan yang banyak di tumbuhi pohon jati.

Tanjung Jati menjadi pilihan lokasi dikarenakan Tanjung Jati berada di tengah diantara Stabat, Selesai Bahorok dan Timbang Langkat dan Sunggal.

Baca Juga  PPP Gerakan Mesin Partai, Menjemput Kemenangan Pilkada Langkat 2024

Pada Tahun 1930 Tanjung Jati yang merupakan Areal Hutan dijadikan lahan perkebunan, dalam upaya kebutuhan tenaga kerja kemudian mendatangkan tenaga kerja dari pulau Jawa yang di pekerjakan di perkebunan.

Rumah ADM, Administrature Perkebunan Tanjung Jati (bangunan peninggalan Belanda)

Dalam mendukung arus barang dibangun stasiun Kereta Api Tanjung Jati pada tanggal 19 Desember 1890

Kini Tanjung Jati tercatat Sebagai Desa di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.

Dimana terdiri sebanyak 17 Dusun yang merupakan Areal Perkebunan PTPN II yang mengelola Perkebunan Kelapa Sawit. Dan diarealnya berdiri kuil Shri Mariamman Tanjung Jati sebagai tempat ibadah umat Hindu.
.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *