Rahmad Rinaldi, SE. M.Pd, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat soroti minimnya penghargaan kepada tiga Sultan pembawa kejayaan Langkat.
Legislator dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Langkat ini menyayangkan Pemkab Langkat belum menyematkan nama tokoh berjasa pada fasum atau jalan di Langkat. Kita mengenalnya sebagai kota religi.
Rinaldi menilai pentingnya menyematkan penghargaan terhadap tokoh-tokoh bersejarah Melayu Langkat itu. Terutama Sultan yang pernah membawa kejayaan Langkat di masa lampau.
“Pemberian nama jalan atau tempat pelayanan umum seperti gedung pemerintah, rumah sakit, taman kota, dan lain sebagainya dengan nama orang yang berjasa adalah bentuk penghormatan. Penghargaan atas kontribusi besar mereka terhadap daerah atau bangsa,” ujar Rinaldi, Senin, 5 Mei 2025.
Rinaldi menjelaskan bahwa Sultan Musa, Sultan Azis, dan Sultan Mahmud adalah sultan yang dimaksud.
Mereka merupakan Sultan yang memimpin Kesultanan Langkat antara tahun 1880 hingga 1946.

Balas Jasa
Menurut Anggota DPRD Langkat, Dapil 6 ini, para sultan telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun peradaban Melayu di Langkat.
Namun kini, nama mereka nyaris tidak terdengar. Bahkan Pemerintah daerah tidak mengabadikannya di ruang publik sebagai bentuk balas jasa.
Rinaldi, generasi muda Melayu yang mendapat kepercayaan menjadi anggota DPRD Langkat merasa prihatin akan kondisi tersebut.
“Mengapa nama tokoh Melayu seolah-olah ditinggalkan dan dilupakan. Terlebih ketiga sultan tersebut, dalam penamaan jalan atau tempat pelayanan umum di Langkat,” ungkapnya prihatin.
Rinaldi menegaskan secara regulasi ada ruang yang sangat memungkinkan untuk melakukan itu.
“Perda Kabupaten Langkat Nomor 7 tahun 1989 tentang nama Jalan, serta Perda Nomor 1 tahun 2020 Bab IX Pasal 31 ayat (1) dan (4) tentang Penyelenggaraan Jalan secara jelas membuka ruang penghargaan tersebut,” tambahnya lagi.
Untuk itu, sebagai upaya nyata dan konkret, Rinaldi meminta Pemerintah Daerah agar mengembalikan nama RSU Tanjung Pura menjadi Hospital Sultan Mahmud.
“Beliau yang mendirikan rumah sakit ini pada tahun 1930. Sudah sepantasnya, Pemda mengabdikan nama mereka sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya,” tegas Ketua PPP Langkat.