Meski Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Warga Tetap Antusias Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada 2024

Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT menunjukkan tinta usai melakukan pencoblosan di TPS 001 Pos Lapangan Eputobi, Rabu (27/11/2024). Foto: Agus Siswanto InfoPublik
Iklan Pemilu

Rabu, 27 November 2024

Meskipun berada di lokasi pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, warga Desa Hewa, Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap semangat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Berdasarkan pantauan, para penyintas erupsi yang berada di Pos Lapangan (Poslap) Eputobi tampak berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Terpantau para warga mendatangai TPS 001 untuk melakukan pencoblosan Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur NTT dan Bupati-Wakil Bupati Flores Timur.

Andreas Tobi Soge, salah satu warga Desa Hewa, mengungkapkan mereka harus melakukan pencoblosan bukan di desa tempat mereka tinggal. Kali ini TPS dipindahkan ke Pos Lapangan Eputobi karena kondisi pasca-erupsi.

“Tidak ada yang berbeda, hanya lokasi saja. Biasanya kita mencoblos di desa, tapi karena ada bencana jadi dipindahkan di sini,” ungkap Andreas saat ditemui usai mencoblos.

Sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, Andreas merasa penting untuk tetap melaksanakan pencoblosan, meskipun dalam situasi yang terbatas.

“Saya mempunyai hak suara, jadi saya harus mencoblos. Satu negara atau wilayah itu harus ada pemimpin. Jadi kita harus mematuhi peraturan itu,” tambahnya.

Baca Juga  Jangan Curi Start, Ini Jadwal kampanye Pilkada 2024

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Hewa, Yuven Soge, menyatakan bahwa meskipun berada di tenda pengungsian dengan fasilitas terbatas. Tampak warga tetap antusias menggunakan hak pilihnya.

“Berangkat dari posisi kita di tenda pengungsian yang serba terbatas, tapi sebagai penyelenggara tingkat bawah kita berupaya memaksimalkan segala sesuatu yang ada dalam proses pemungutan suara,” jelas Yuven.

Di TPS 001, tercatat ada 584 pemilih terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Sementara itu, sebanyak 82 pemilih yang sebelumnya terdaftar di TPS 002 dipindahkan ke TPS 001 karena lokasi TPS di desa mereka tidak dapat dibangun akibat erupsi.

“KPU memfasilitasi dengan mempersiapkan dua truk untuk memobilisasi pemilih yang ada di TPS 002 ke TPS 001,” kata Yuven.

Meskipun menghadapi tantangan besar, warga Flores Timur menunjukkan semangat yang tinggi untuk melaksanakan demokrasi melalui Pilkada 2024. Hal itu guna memastikan bahwa hak suara mereka tetap digunakan untuk memilih pemimpin yang akan memajukan daerah mereka.

KPU Siapkan TPS di Posko Pengungsian

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flores Timur juga telah mempersiapkan sebanyak 22 TPS di berbagai posko pengungsian yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca Juga  Harus Tahu, Ini Beda Kampaye Negatif dan Kampaye Hitam

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara pemerintah, KPU, dan masyarakat, Pilkada Serentak 2024 di Flores Timur dipastikan dapat berjalan dengan lancar meskipun dalam kondisi bencana.

Hingga 26 November 2024, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah mempengaruhi 13.175 jiwa, dengan 5.559 jiwa mengungsi di pos lapangan yang tersebar di enam lokasi.

Sementara sekitar 7.616 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat.

Erupsi yang terjadi sejak awal November 2024 ini juga menyebabkan sembilan korban meninggal dunia, sementara empat orang yang terluka masih dirawat intensif di RSUD Larantuka

sumber infopublik.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *