Kepala sekolah SMAN 4 Binjai memecat tenaga honorer yang minta siswi kirim foto bakai bikini dengan alasan kompetisi.
Pemecatan pelaku berinisial NN berdasarkan surat pemutusan hubungan kerja nomor 423.1.33/SMAN4Binjai/II/2025.
“Sehubungan dengan hasil evaluasi yang berkaitan dengan kesalahan berat berupa prilaku saudara, yang tidak dapat ditoleransi secara moral,” jelas Kepala Sekolah SMAN 4 Binjai, Muslimin Lubis melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Februari 2025.
“Maka dari itu, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja (pemutusan hubungan kerja) dengan saudara Novrizal Noor,” lanjutnya.
Maka terhitung sejak tanggal 12 Februari 2025 yang bersangkutan (pelaku) tidak lagi bekerja di SMA N 4 Binjai dengan NN dinyatakan berakhir.
“Atasnama pimpinan saya menyampaikan terimakasih atas kinerja yang saudara berikan selama ini,” ujar Muslimin.
Tenaga Honorer SMA di Binjai Minta Foto Siswa Pakai Bikini
Tenaga honorer salahsatu SMA Negeri di Binjai lakukan diduga tindakan kejatahan seksual. Pelaku melancarkan aksinya dengan mengirimkan chat tidak pantas, mengarah ke pelecehan seksual kepada siswa SMA Negeri di Binjai.
Korban mengungkapkan pelaku merupakan salahsatu tenaga honorer disekolahnya. Lebih parahnya lagi pelaku sudah beristri.
Tenaga honorer itu melancarkan aksinya dengan modus meminta foto dengan pakaian minim atau memakai bikini.
“Kata pelaku, foto-foto yang diminta akan diikutsertakan dalam kompetisi Casual Girl Gen Z,” ujar siswi yang menjadi korban, Selasa, 11 Februari 2025.
Siswi SMAN Binjai korban pelecehan seksual memilih tidak menuruti kemauan pelakau.
Ia menilai kompetisi yang dimaksud tidak jelas. Kepada siswi tersebut, pelaku meminta agar tidak menyebarluaskan percakapan mereka.
“Tapi tanya ke orang tua atau kawan-kawan yang lain gak boleh. Kami jadi takut kalau foto itu nantinya dijadikan hal-hal yang negatif,” ujar korban.
Korban juga mengakui, chat tak senonoh itu dialami lebih dari dua orang. Sehingga mereka merasakan takut dan tidak nyaman untuk sekolah.
Baca Juga Gandeng Tokoh Pemuda Langkat Jermal Gelar Pangkas Rambut Gratis
“Takut lah kami. Kalau di sekolah itukan ketemu juga sama dia (pelaku). Jadi gak nyaman aja mau sekolah,” ucap korban.
Ia mengharapkan agar pelaku dikeluarkan dari sekolah karena perbuatannya menyebabkan para korban tidak merasa takut bersekolah.
“Kalau dia masih bekerja di situ, kami takut perbuatan itu terus dilakukan. Masing-masing korban chat banyak yang pilih diam karena takut. Bisa saja sudah ada yang memberi foto-foto yang diminta. Karena itu kami minta pihak sekolah untuk memberhentikannya,” harap korban.
Sementara itu, Kepala sekolah SMA Negeri yang dimaksud dan humas, saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan perihal tersebut.