BERITA  

Gaji ‘Disunat’, Anggota TA Kampung Beasiswa Bakal Unras di Kejatisu dan Disdik Sumut

Sekretariat Kampung Beasiswa Jalan Blok I Komplek Taman Impian Indah No. 8 Sei Kambing C II, Medan Helvetia, Kota Medan
Iklan Pemilu

Dugaan gaji Tenaga Administrasi (TA) Kampung Beasiswa yang ‘disunat’ kian mencuat. Setelah AF, korban lainnya berinisial IP pun buka suara. IP menegaskan bahwa peristiwa tersebut benar adanya.

Ia pun mengungkapkan akan menggelar aksi unjuk rasa di Kejatisu dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut dalam waktu dekat.

“Kalau SRL menepis hal tersebut, itu hak dia. Pastinya, saya sendiri juga merupakan bagian dari korban. Kami akan laporkan hal ini ke Kejatisu dan Disdik Sumut,” tegas IP, Jum’at 25 Juli 2025 pagi.

Tak hanya itu, IP sangat menyayangkan sikap SRL yang seolah-olah tak bersalah. Padahal, dalam struktur program Kampung Beasiswa tak ada nama SRL. Tapi, yang bersangkutan malah mengusai beberapa buku tabungan dan ATM anggota tenaga administrasi.

Harus Diungkap

“Miris kita dengan sikap beliau. Dah jelas ada korbannya, kok masih mengelak. Ini harus diungkap dan diketahui publik. Agar kedepannya tidak ada lagi korban dengan motif program lainnya,” ketus IP dengan nada kesal.

Sebelumnya, SRL menepis dugaan penggelapan upah Tenaga Administrasi Kampung Beasiswa TA 2023. Ia mengaku tidak pernah menjabat dalam struktur program Kampung Beasiswa, meski awak media tidak menyinggung hal tersebut.

Baca Juga  Ada Joki Dupak di Dinkes Langkat, Tenaga Kesehatan Dihantui Pungli

“Saya ingin meluruskan bahwa saya tidak pernah menjabat atau memiliki posisi apa pun dalam struktur Program Kampung Beasiswa TA 2023,” jawab SRL atas konfirmasi awak media, Sabtu 19 Juli 2025.

SRL mengatakan tidak terlibat dalam aktivitas tersebut. “Dan tidak terlibat dalam pengelolaan dana, pencairan honor, atau penguasaan buku tabungan dan ATM milik siapa pun,” dalihnya.

Dalam menanggapi konfirmasi awak media, Ia menyebut menghargai kerja jurnalis.

“Saya menghargai kerja jurnalis yang menjunjung keberimbangan berita, dan saya harap narasi yang dibangun tetap adil, faktual, dan tidak menghakimi sebelum ada bukti yang sah,” sembari mengucapkan terima kasih.

Honor Tak Jelas

Menginformasika sebelumnya, tenaga honorer Dinkes Langkat berinisial SRL disebut-sebut menggelapkan gaji Tenaga Administrasi Kampung Beasiswa TA 2023 silam. Buku tabungan dan kartu ATM Bank Sumut 31102040312582 atas nama AF, dikuasai oleh istri AK sejak Juli 2023.

Awalnya, AF tak mengetahui secara pasti berapa honor yang semestinya ia terima dari Disdik Sumut setiap bulannya. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Langkat ini, justru menerima honor dari SRL yang menguasai buku tabungan dan ATMnya.

Baca Juga  Jembatan "Titi Besi Batang" Diperbaiki Akhir Juli Selesai Akhir Desember 2024

“Tiap bulan paling dikasih Rp500 ribu atau paling banyak Rp1 juta. Kalau Rp1 juta itu pun sekali aja ku terima. Waktu itu, buku tabungan dan ATM ku dipegang SRL, istrinya AK yang juga Tenaga Administrasi Kampung Beasiswa,” beber AF, Sabtu 19 Juli 2025 siang.

Karena curiga dengan honor yang diterima diduga tak sesuai, AF kemudian berinisaitif mengurus rekening tabungannya. Di bank terdekat, AF kemudian mencetak rekening koran untuk melihat transaksi atas haknya.

Dari data yang terlampir, diketahui bahwa honor AF yang ditransfer sebesar Rp2,5 juta tiap bulannya. Namun dari periode Januari-Juli 2023, honor masuk melalui rekening AK yang merupakan suami SRL.

Setoran ke Disdik Provsu

“Dari Januari hingga Juli, honor masuk dari rekening AK. Sejak Juli itu lah SRL mengambil dan mengasai buku tabungan dan ATM ku. Ada beberap kali honor yang di transfer dari Disdik Sumut,” terang AF.

Setelah AF mengurus dan mengambil alih tabungannya, pada 12 Desember 2023 masuk dana dari Disdik Sumut sebesar Rp10.088.000. Uang itu merupakan honor Tenaga Administrasi Kampung Beasiswaw periode September-Desember 2023.

Baca Juga  Outbound Disdik Langkat Telan Ratusan Juta, Program Bancakan Berkedok Pendidikan?

Saat itu, AF malah diintimidasi SRL. Ia mengatakan, kalau AF tidak tau berterimakasih karena sudah dimasukkan ke dalam program tersebut. SRL meminta AF untuk menyerahkan uang tersebut, dengan dalih akan disetorkan ke Disdik Provsu.

“Marah-marah SRL waktu itu. Dia bilang aku gak tau terima kasih. Kata dia, yang lain aja ngerti untuk setor ke dinas. Alhasil, aku cuma dikasihnya Rp2,5 juta dari Rp10 juta yang menjadi hak ku,” ungkap AF geram.

AF meyakini, tidak hanya dirinya yang menjadi korban permainan nakal SRL. Diduga masih ada korban lain dalam program tersebut. Mengingat, terdapat 20 Tenaga Adminstrasi Kampung Beasiswa, termasuk AK yang merupakan suami SRL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *