BERITA  

Ratusan Guru Langkat Gelar Demo, Bawa Poster Unik Nomor 9 Buat Sedih

Kabupaten Langkat menjadi salah satu Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang bermasalah dalam proses penerimaan P3K

Guru Honorer Langkat Sedang Berdemo Menuntut Penerbitan SK sedang Memegang Poster Tuntutan
Iklan Pemilu

suarain.com  – Carut marut seleksi PPPK atau P3k atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Langkat memasuki babak baru.

Kabupaten Langkat menjadi salah satu Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang bermasalah dalam proses penerimaan P3K.

Permasalahan itupun menimbulkan permasalahan baru.

Hal itu terungkap pada saat ratusan guru menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Bupati Langkat, pada Senin (15/7/24) siang.

Ratusan guru honorer tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten Langkat menerbitkan SK pengangkatan sebagai guru berstatus P3K.

Berdasarkan Pengumuman Nomor : 810-2998/BKD/2023 Tentang Hasil Seleksi Kompetensi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat Serta Pengisian Daftar Riwayat Hidup untuk Pengusulan Penetapan NI PPPK Jabatan Fungsional Tahun Anggaran 2023, tertanggal 22 Desember 2023.

Surat tersebut menyatakan guru honorer lulus berjumlah 800 orang

Namun berselang beberapa waktu kemudian satu orang guru menyatakan mengundurkan diri.

Meilisya Ramadhani mengundurkan diri sebab tidak memenuhi syarat sebagai ASN P3k (terdaftar sebagai caleg).

Pemerintah Kabupaten Langkat menindak lanjuti pengunduran diri tersebut dengan surat pengumuman pembatalan kelulusan.

Surat pengumuman tersebut yakni, Surat Nomor: 610-407/Bkd/2024 Tentang Pembatalan Kelulusan Pelamar Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Formasi Tahun 2023 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat, tertanggal 19Februari 2024.

Selain menuntut penerbitan SK pengangkatan, ratusan guru honorer itu pun menuntut gaji.

Ratusan guru mengatakan bahwa mereka yang tidak menerima gaji (honor mengajar) sejak Januari 2024.

Tidak hanya menyuarakan aspirasi lewat pernyataan-pernyataan oleh orator aksi sebagai perwakilan peserta demo.

Baca Juga  Pemkab. Langkat Siapkan 2 Jalan Alternatif, Paska Robohnya Jembatan Batang Serangan

Ratusan guru itupun menyuarakan tuntutan lewat poster-poster.

Berikut poster unik yang dibawa ratusan guru.

1. Pergi Pagi Pulang Pagi

Seperti lirik lagu yang dipopulerkan grup band Armada “Pergi Pagi Pulang Pagi”,

“ku rela.. pergi..

pagi pulang pagi

hanya untuk

mengais rezeki”

Begitulah penggalan lirik dari lagu Armada, namun guru honor Langkat ini berbeba mereka “Pergi Pagi Pulang Pagi Minta Berikan SK Agar Kami Bergaji”

 

2. Pak Pj Imut Guru Honor Datang Bukan Ngajak Ribut

Poster berwarna putih para guru menghiasinya dengan 2 kuntum bunga berwarna merah seperti bunga mawar beserta 2 tanda hati (love) dengan 2 anak panah disalah satu tanda hati berwarna merah

Poster itu bertuliskan “Hari Ini Naik Kendaraan Ngebut Mau Jemput Pak PJ Yang Imut Kami Kami Datang Bukan Ngajak Ribut Tapi SK Yang Kami Jemput”.

Pada poster ini para guru mengengkol (memberi pujian dalam istilah Sumatera Utara) untuk meraih simpatik.

Para guru mengatakan Pj Bupati Langkat Imut, serta menjelaskan kedatangannya bukan mengajak ribut melainkan menjemput SK yang mereka tunggu.

 

3. Jodoh Memang Harus Diperjuangkan Begitu Juga SK Pengangkatan

Mendapatkan pertanyaan “Sudah Dapat Jodoh” memang membuat pusing. Apalagi ketika usia sudah diangka rawan membujang, rasanya memang pusing.

Tetapi begitulah kehidupan bertetangga dan berteman serta bermasyarakat, selalu ada pertanyaan soal perjodohan.

Apalagi mendapatkan kenyataan jodoh belum terlihat, tambah lagi SK pengangkatan belum juga didapat.

Baca Juga  Divonis Bebas, Ini 7 Fakta Eks Bupati Langkat

Rasa pusingnya semakin lengkap, rasanya begitu mantab!!!

 

4. Hubungan Dengan Doi Berantakan SK Jangan

Sabar Buk Guru dan Pak Guru.

Hubungan dengan DOI (Dia Orang Istimewa) berantakan memang membuat siang terkenang-kenang, tidur tak lena, mandi tak basah, makan tak pun kenyang.

Ungkapan ini sepertinya setara dengan apa yang dirasakan oleh para guru honorer Langkat ini.

Penantian panjang akan SK pengangkatan yang tak kunjung datang, membuat para guru honorer Langkat ini tak tenang, sakit tak alang kepalang tanggung ( Tidak tanggung-tanggung).

 

5. Guru Di Langkat Makan Sotonya Di Semarang “Poster Ala Pantun”

Para guru menyampaikan keresahannya lewat poster dengan kalimat ala pantun.

Guru Honorer ini makan soto di Semarang, bagaimana tidak bimbang selesainya bisa sampai magrib.

Terlalu lama penjual soto menghidang.

Belum lagi jarak antara Langkat dengan Semarang yang begitu jauh, menambah kebimbangan.

Menggambarkan penantian akan SK pengangkatan yang tak jua diterbitkan, dikarenakan permasalahan kelulusan P3K guru sedang bersengketa, sarat dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Panselda (Panitia Seleksi Daerah) P3K Kabupaten Langkat.

 

6. Datang Dengan Santun Pulang Bawa Kabar Baik

Poster ini menunjukan pesan karakter masyarakat Langkat yang penuh kesantunan.

Para guru honorer Langkat memberikan pesan kepada Pemerintah Kabupaten Langkat terkhusus kepada Pj. Bupati Langkat bahwa mereka datang dengan santun.

Berharap bertemu dengan Pj Bupati Langkat dan mendapat kabar baik.

Kabar baik yang akan mereka bawa pulang untuk disampaikan kepada orang tua, istri dan anak.

Baca Juga  Warga Apresiasi Mobil Pasar Murah Keliling Kota Medan, Terima Kasih Pak Bobby

Namun sepertinya yang mebuat poster ini guru honorer laki-laki.

 

7. Rindu Itu Berat Menanti SK Keluar Itu Menyayat

Gernerasi milenial mengenal istilah itu dari sebuah film.

Dilan mempopulerkan rindu itu berat.

Mengangkat sebuah kisah romansa remaja SMA di Bandung yang bernama Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla).

Namun dengan poster tersebut para guru honorer ini membawa pesan betapa penantian SK pengangkatan lebit menyayat dari sekedar rindu yang berat.

 

8. COD (Cepat Ojo Ditunda)

COD adalah singkatan dari Cash on Delivery artinya adalah bayar di tempat.

Pembeli melakukan pembayaran secara langsung di tempat. Kurir mengantarkan pesanan lalu pembeli membayar ketika pesanan sampai.

Namun tidak dengan para guru honorer Langkat yang melakukan demontrasi damai ini.

Para guru membawa poster itu meminta tolong Pj Bupati Langkat segera menerbitkan SK pengangkatan.

 

9. Pak Pj Bupati Segera Keluarkan SK Kami Sebelum Saya Melahirkan “TOLONG”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *