BERITA  

Belasan Ekor Lembu Warga di Langkat Mati Mendadak, Ini Kata PT UKIP

PT United Kingdom Indonesia Plantation (UKIP) memberikan kompensasi sebesar Rp 7 juta gegara lembu mati mendadak, Sabtu (21/12/2024).
Iklan Pemilu

Setelah menjadi polemik di masyarakat terkait matinya lembu warga sekitar Pabrik BioCNG/BioMethane milik PT United Kingdom Indonesia Plantation (UKIP). Akhirnya pihak PT UKIP angkat bicara soal dugaan belasan lembu milik warga yang mati mendadak.

Humas PT United Kingdom Indonesia Plantation, Surya mengatakan bahwa lembu warga yang mati bukan karena limbah namun karena memakan sisa urea.

“Ternak (lembu) warga yang mati dipastikan bukan karena memakan rumput yang tercemar limbah. Hewan ternak warga itu, mati karena mamakan sisa urea di areal tempat pembuangan akhir (TPA),” ujar Surya, Sabtu 21 Desember 2024.

Surya menjelaskan pihak pabrik sudah berulang kali mengimbah agar masyarakat tidak melepasliarkan lembunya diareal perkebunan.

Menurut Surya hal itu sudah disampaikan sejah 2 tahun lalu.

Namun begitupun, Surya mengatakan pihak pabrik telah memberikan tali asih kepada warga yang lembunya mati.

Surya juga mengatakan lembu-lembu itu sebagian milik karyawan pabrik.

“Untuk setiap lembu warga yang mati, PT United Kingdom Indonesia Plantation memberikan kompensasi sebesar Rp 7 juta,” terang Surya.

Baca Juga  Muncul Menjelang Pilkada 2024 Lembaga Survey Pramana's Institute Dipertanyakan

Surya melanjutkan pemberian kompensasi itu bukan karena bahwa lembu warga mati karena limbah BioCNG/BioMethane. Melainkan sebuah bentuk etika perusahaan kepada masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah sudah selesai dengan warga sekitar. Kita tetap terus mengimbau masyarakat, untuk menjaga dan meperhatikan hewan ternaknya agar tidak masuk ke areal perkebunan,” tutup Surya.

Tanggapan Kapolres Langkat

Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan jika peristiwa itu telah ditangani oleh Polsek Kuala.

“Selanjutnya masyarakat (pemilik lembu) serta perusahaan telah duduk bersama dan bersepakat menyelesaikan permasalah tersebut dengan musyawarah mufakat diantara para pihak,” tutup David.

Kabar sebelumnya

Lembu Warga Desa Blangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut)Mati Mendadak di Areal Perkebunan PT UKIP

Puluhan ekor lembu milik penduduk setempat tiba-tiba mati setelah mengonsumsi rerumputan.

Kematian puluhan lembu diduga terkait dengan limbah Biogas BioCNG Desa Blangkahan Langkat yang dibuang secara sembarangan.

Kejadian ini memicu dugaan setelah beberapa lembu milik warga yang meninggal mendapatkan kompensasi sebesar Rp7 juta.

Belakangan ini, lembu ternak mereka secara tiba-tiba meninggal setelah memakan rerumputan.

“Kejadian ini terjadi berkali-kali, telah sekitar 17 lembu yang mati mendadak setelah mengonsumsi rerumputan,” ujar seorang warga setempat.

Baca Juga  Jadwal Penerimaan CASN dan PPPK Mundur, Ternyata Ini Penyebabnya

Kematian mendadak lembu ternak ini diduga disebabkan oleh limbah dari perusahaan Pabrik BioCNG/Bio Methane PT. United Kingdom Indonesia Plantations di Desa Blangkahan.

Limbah berupa lumpur dan air tersebut dipercaya dibuang di rerumputan di perkebunan kelapa sawit.

Kontroversi semakin merebak ketika warga menuntut ganti rugi dari perusahaan akibat kematian hewan ternak.

Perusahaan bersedia mengganti hewan yang mati dengan kompensasi sekitar Rp 7 juta per ekor.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa pabrik memang sumber limbah yang mencemari lingkungan sekitar.

Warga berharap agar pabrik dapat mengelola limbahnya dengan baik sebelum dibuang, sehingga tidak berbahaya dan meracuni lingkungan serta hewan ternak.

Mereka juga menginginkan Pemkab Langkat untuk melakukan pengawasan guna mencegah konflik antara perusahaan dan warga yang bisa berujung pada masalah serius.

Perusahaan disebut membuang limbah cair dan lumpur bekas proses BioGas dalam radius 1 km dari permukiman warga.

Meskipun perusahaan telah setuju untuk mengganti rugi, mereka menegaskan agar warga tidak menggembalakan lembu di sekitar area pabrik setelah peringatan tersebut, mengingat perusahaan tidak akan memberikan kompensasi kedua kalinya.

Baca Juga  Bingkai Budaya Indonesia Kolaborasi Dengan Desa Sei Limbat Ciptakan Generasi Tangguh

Kapolres Langkat terkonfirmasi lewat Kasi Humas Iptu Rajendra Kusuma mengatakan, sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat. Pihak kepolisian masih mengecek lokasi dan koordinasi ke masyarakat yang lembunya menjadi korban .

“Diareal kawas kebun sawit ya Bang, sampai saat belum ada, nanti dikabari ya,” ujar Rajendra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *