Ribuan warga Al Washliyah Sumatera Utara (Sumut) gelar demontrasi di Kantor Bupati Deli Serdang, Senin, 26 Mei 2025. Suasana damai menjadi memanas, pagar kantor roboh, karena Bupati dr Asri Ludin Tambunan enggan menemui massa.
Setidaknya , ribuan massa aksi berasal dari 7 Pengurus Daerah Al Washliyah Se Sumut, yakni Pengurus Daerah (PD) Al Washliyah Deli Serdang, PD Batubara, PD Asahan, PD Labura serta kader, simpatisan memadati depan kantor Bupati Deli Serdang.
Massa meminta dr Asri Ludin Tambunan menemui mereka untuk berdialog. Namun Bupati Deli Serdang ini tak kunjung datang menemui massa yang berorasi.
Akibatnya massa emosi tak terkendali. Pagar Kantor Bupati Deli Serdang itupun roboh.
Setelah massa merobohkan pagar, tak lama kemudian Asri Ludin pun menemui massa.
Para peserta aksi tampak membawa poster berisi penolakan pengosongan lahan sekolah.
Ban Serap
Namun Bupati Deli Serdang itu, hanya sebentar menemui massa. Hal ini kembali menyulut emosi kader dan simpatisan Al Washliyah.
Setelahnya, Wakil Bupati Deli Serdang, Lomiom Suwondo berupaya menggantikan Asri menemui massa.
Bukan diterima, kehadiran Lomion justru mendapat penolakan massa. Terlebih saat dirinya mengaku sebagai kader Al Washliyah.
“Jangan mau terprovokasi. Kami telah memiliki surat keputusan dari PN Lubuk Pakam,” ketus Lomiom.
Mendengar pernyataan Lomion, orator aksi spontan melontarkan kata penolakan atas kehadirannya.
“Kami tidak mau ban serap yang ngomong, tolong pak bupati yang berbicara,” tegas Ketua Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH) Abdul Thaib Siahaan, yang menjadi orator.
Abdul Thaib Siahaan menegaskan, tanah seluas 35.000 meter persegi di Desa Petumbukan Kecamatan Galang, milik Al Washliyah Sumut.
“Kalau ada bangunan yang katanya milik Pemkab Deli Serdang, silakan angkat dan robohkan sendiri,” tegasnya.
Memblokade Jalan
Bukannya mendinginkan, kedua pimpinan daerah di Deli Serdang itu justru pergi meninggalkan massa yang juga terdapat mahasiswa dan pelajar Al Washliyah. Akibatnya massa memblokade jalan lintas Sumatera yang ada di depan kantor Bupati Deli Serdang.
Setelah negoisasi, akhirnya Asri Ludin menerima 15 perwakilan massa untuk berdialog. Massa yang semula memblokir jalinsum, membubarkan diri dan kembali bergabung dengan massa yang masih bertahan di depan kantor Bupati Deli Serdang.
Pertemuan antara Bupati Deli Serdang dan perwakilan 15 orang Al Washliyah yang berlangsung selama 1 jam lebih itu, tidak ada titik temu.
Ketua IPA Sumut Amril Harahap mengatakan, pihak Pemkab Deli Serdang tetap pada keputusan awal bahwa dua bangunan yang berdiri di atas tanah Al Washliyah merupakan aset mereka.
“Al Washliyah Sumut tidak mengizinkan sejengkal tanah untuk siapapun termasuk Pemkab Deli Serdang,” tegas Amril Harahap, diiringi teriakan masssa.
Menanggapi hal ini, Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony siap mendukung penuh Al Washliyah untuk memperjuangkan haknya. “Saya siap mendukung Al Wahliyah,” tutur Wakil Ketua DPRD Sumut ini.