Mertua bacok menantunya sendiri hingga tewas di rumah. GD (42) membacok Fandi Sembiring (27) warga di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pembacokan ini terjadi pada, Jumat, 14 Februari 2025 pagi.
Awak media mendapatkan informasi bahwa korban dan pelaku mempunyai hubungan keluarga. Keduanya merupakan menantu dan mertua.
Awalnya korban selalu tidak terima, merasa tidak senang, jika dinasehati mertuanya sekaligus pelaku berinisial GD.
GD menasehati korban untuk tidak lagi menggunakan narkoba dan mencuri sawit.
Kapolsek Sei Bingai AKP Endramawan Sitepu membenarkan kejadian tersebut, pada Sabtu, 15 Febuari 2025.
Kapolsek menjelaskan bahwa pelaku menyerahkan diri ke Polisi dan menahan pelaku.
“Pelaku menyerahkan diri. Petugas mengambil keterangan dari pelaku,” Endramawan
Endarwan menerangkan pembacokan diawali saat korban tidak terima ketika dinasehati agar tidak memakai narkoba.
“Korban tidak terima dinasehati agar tidak memakai narkoba dan mencuri sawit sekitar 2 bulan lalu,” terang Kapolsek.
Mendapat nasehat tersebut, korban merasa tidak terima. Korba kemudian keluar rumah, sambil membanting pintu.
Tak lama berselang korban kembali lagi ke rumah, untuk mengambil barang yang tertinggal. Korban kembali lagi membanting pintu.
Melihat tingkah korban, GD menjadi terbakar emosi. Ia memanggil korban, lalu membacok korban berkali-kali. Akhirnya korban tewas di tempat.
Keluarga korban histeris melihat kejadian ini, hingga warga sekitar langsung berdatangan.
Tidak lama kemudian, polisi datang setelah mendapat laporan dari warga.
Petugas kepolisian membawa jenazah korban ke RSUD Djoelham untuk dilakukan autopsi.
Korban mengalami luka bacok di pergelangan tangan kiri hingga putus, luka bacok di paha sebelah kanan hingga luka bacok pada punggung sebelah leher.
“Saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik, nanti akan kita sampaikan informasi lebih lanjut,” tutup Junaidi.