Rabu, 16 Oktober 2024
____________________________
Kekesalan warga Desa Serapuh Asli makin meninggi buntut dari janji yang tak kunjung dipenuhi Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy akibatkan BH (pakaian dalam wanita) digantung lagi.
Setelah sebelumnya pada Selasa, 15 Oktober 2024 malam warga desa lakukan aksi bakar ban di Kantor Desa. Lalu pada Rabu 16 Oktober 2024, mereka menanam pohon pisang di halaman Kantor Desa.
Tidak cukup sampai di situ, pada harinya warga desa meluapkan kekesalan mereka dengan menggantungkan BH (pakaian dalam atasan wanita) Kantor Desa.
Kekesalan warga ini imbas dari PJ Bupati Langkat yang tidak menepati janji terkait tuntutan warga meminta mencopot jabatan NH sebagai Kepala Desa.
Warga desa mendesak Pj Bupati Langkat untuk mencopot NH sebagai sanksi dari dugaan perselingkuhan NH dengan seorang perempuan yang diduga istri orang lain.
“Ini aksi ke-3 kami dalam sehari semalam. Kemarin kami bakar ban, pagi tadi kami tanam pohon pisang. Ni kami gantungkan bra di kantor desa kami ini. Kami kecewa dengan Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy,” kesal Agustami, mewakili warga desa.
Warga Desa Sudah Muak
Agus mengungkapkan warga desa sudah muak dan tidak mau dipimpin NH di desa itu. Mereka merasa, nama baik desa sudah tercoreng karena ulah NH yang melakukan perbuatan asusila dengan istri perangkat desanya.
Hampir satu bulan mereka menanti tindakan penyelesaian yang dijanjikan PJ Bupati Langkat. Padahal, saat itu Faisal Hasrimy berjanji akan menyelesaikan permasalahan di Desa Serapuh Asli paling lama 2 minggu.
Pj Bupati menyampaikan pernyataan itu saat menerima warga desa, pada Jumat 20 September 2024 di Ruang Rapat Kantor Bupati Langkat.
Warga Kecewa
Salah satu warga Desa Serapuh Asli, Agustami menerangkan aksi ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemkab. Langkat.
Ia mengatakan warga desa sempat bertemu dan berdialog dengan Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy. Pada pertemuan itu Pj Bupati Langkat berjanji akan mencopot NH dalam waktu 2 (dua) minggu, namun sudah hampir sebulan belum ada penyelesaian.
“Kami sempat bertemu dengan Pj Bupati Langkat, pada pertemuan itu beliau mengatakan akan menyelesaikan permasalahan ini, namun ini sudah hampir sebulan belum juga ada penyelesaian,” terang Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Serapuh Asli tidak lagi menginginkan dipimpin oleh NH. Warga desa menilai tindakan NH mencoreng nama baik Desa Serapuh Asli.
Bakar Ban Malam Hari
Warga Serapuh Asli, Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, lakukan aksi bakar ban dan sampah di Kantor Desa Serapuh Asli, pada Selasa 15 September 2024, sekira pukul 21.00 WIB.
Aksi warga itu buntut dari kekecewaan warga terhadap Pemerintah Kabupaten Langkat yang tak kunjung mencopot NH dari jabatannya sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.
Tuntutan warga tersebut buntut dari dugaan perselingkuhan Kades Serapuh Asli dengan seorang wanita yang diduga istri dari warga desanya.
Janji Pj Bupati Langkat
Sebelumnya masyarakat Desa Serapuh Asli sempat menemui Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy untuk membahas dugaan perselingkuhan yang melibatkan Kepala Desa (Kades) mereka, pada Jumat 20 September 2024 di Ruang Rapat Kantor Bupati Langkat.
Pada pertemuan itu warga desa menuntut agar Kades tersebut segera dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak pantas menjadi pemimpin dengan perilaku seperti itu, yang sudah berulang kali kepergok masyarakat.
Merespon desakan masyarakat Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Langkat sedang memproses kasus ini sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami berkomitmen dalam satu hingga dua minggu kedepan kasus ini akan selesai, dengan syarat bukti dan saksi yang diberikan harus maksimal dan tidak ditahan-tahan,” jelasnya.