Bupati Langkat H Syah Afandin bersama Wakil Bupati Langkat Tiorita Br. Surbakti menerima bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Kota Palembang, di Rumah Dinas Bupati Langkat, Senin, 8 Desember 2025. Bantuan kemanusiaan ditujukan bagi korban banjir Langkat.
Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, M. Raimon Lauri menyerahkan langsung bantuan tersebut.
Raimon menyampaikan salam dan kepedulian dari Wali Kota Palembang kepada masyarakat Langkat yang sedang menghadapi musibah banjir.
“Bapak Wali Kota Palembang menitipkan salam. Melalui kami, beliau menyampaikan kepedulian dan menyalurkan bantuan untuk masyarakat Langkat. Palembang juga sempat dilanda banjir, alhamdulillah kini sudah mulai surut,” ucap Raimon.
Raimon menjelaskan Pemko menghimpun bantuan dari para ASN serta berbagai paguyuban di Kota Palembang.
Bantuan Pemko Pelembang untuk Langkat berupa beras: 6.655 kg, gula pasir 1.464 kg dan Minyak goreng 77 liter serta Mie instan 810 dus.
“Semua ini merupakan wujud perhatian kami kepada sesama. Mohon diterima dan semoga bermanfaat bagi masyarakat Langkat yang tertimpa musibah,” ujarnya.
Bupati Langkat mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Kota Palembang. Syah Afandin menegaskan bahwa bantuan tersebut sangat berarti bagi masyarakat yang masih membutuhkan dukungan.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Langkat, kami menyampaikan hormat dan terima kasih kepada Wali Kota Palembang beserta seluruh ASN dan paguyuban yang berpartisipasi. Bantuan ini sangat membantu karena masyarakat masih membutuhkan,” kata Bupati yang akrab disapa Ondim.
Dampak Banjir di Langkat
Bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Langkat, bukan saja merendam 16 kecamatan. Namun juga meluluh lantakan kehidupan warga.
Berdasarkan data update Tim Rekasi Cepat Penanggulangan bencana (TRC PB) Multi Sektor Kabupaten Langkat warga terdampak mencapai 72.358 KK atau 289.432 jiwa. 11 orang meninggal dunia.
10 hari paska banjir, sejak 26 November 2025. Warga kini mulai mulai sakit. Tercatat jumlah pengungsi mencapai 20.270 jiwa. Mereka mengungsi di posko-posko pengungsian dengan sarana prasarana terbatas. Kekurangan air bersih dan obat-obatan.
Tidak hanya itu, selain menelan belasan korban jiwa. Banjir terbesar yang dialami Langkat ini juga mengakibatkan puluhan rumah hilang terseret banjir dan merusak bangunan sekolah.
TRC PB Multi Sektor Kabupaten Langkat mencatat 9 unit rumah di Desa Tualang Kecamatan Brandan Barat hanyut terseret.
25 rumah di Tangkahan Durian alami rusak berat. Selain itu, 4 rumah di Kecamatan Sawit Seberang alami rusak berat dan roboh.
2 sekolah dasar terdampak banjir alami rusak ringan dan berat, yakni SDN 053994, Sei Tualang dan SDN 058123 Alur Pakis, Tangkahan Durian, Brandan Barat.







