Bupati Syah Afandin menyalurkan bantuan bahan pangan kepada masyarakat terdampak banjir, Sabtu, 29 November 2025 sore, di Posko Bersama Penanggulangan Banjir, Kecamatan Tanjung Pura,
Bantuan yang meliputi 5 ton beras, 500 papan telur, 1.000 paket makanan siap saji dan air mineral, roti itu, untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang masih bertahan di lokasi terdampak.
Dikatakan, kepala desa dan luruh akan menjemput bantuan logistik tersebut untuk disalurkan ke wilayah masing-masing menggunakan perahu, karena akses jalan masih tertutup banjir dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
Sekda Langkat, Amril saat penyerahan bantuan mengatakan pihaknya akan terus berupaya memberikan yang terbaik
“Semoga bantuan ini membawa manfaat besar bagi warga yang terdampak,” ujarnya.
Ia juga meminta Camat Tanjung Pura untuk terus memaksimalkan proses evakuasi dan penyaluran logistik. “Pastikan seluruh masyarakat dalam kondisi aman dan kebutuhan makannya terpenuhi,” tegasnya.
Hingga hari ini, proses evakuasi warga di Tanjung Pura masih berlangsung, terutama bagi mereka yang terjebak di rumah akibat tingginya genangan.
Distribusi sembako serta obat-obatan juga terus dilakukan secara merata untuk memastikan seluruh masyarakat memperoleh bantuan dan pendampingan sesuai kebutuhan.
Warga Menjarah Minimarket

Siang, sebelum penyaluran bantuan logistik Pemkab Langkat kepada masyarakat di Tanjung Pura, masyarakat terdampak banjir nekat menjarah minimarket, Sabtu, 29 November 2025 siang.
Sudah empat banjir melanda, warga terdampak tak lagi memiliki bahan makanan. Mereka bertahan dari genangan air dengan perut lapar. Kondisi itu membuat sejumlah menjerit, memohon pertolongan.
“Gak tau siapa yang mau disalahkan. Bantuan gak turun, terpaksalah harus kayak gini. Bantuan dari pemerintah gak ada turun,” ujar warga dalam video yang tersebar luas.
Dalam video, seseorang menekankan untuk tidak menyalahkan masyarakat. Warga kesulitan mencari bahan pangan. Bahkan uang yang mereka miliki tak berlaku. Pedagang kebutuhan harian warga, tak berjualan.
Dalam situasi darurat itu, tak diketahui siapa yang memulai, sejumlah warga nekat menjarah barang-barang di dalam minimarket tersebut.
“Ini kondisi terbaru, ya. Alfamart, Jalan Sudirman, ya. Habis. Gak tau siapa yang harus disalahkan kalau kayak gini,” lanjutnya lagi.
Menurutnya kebutuhan akan makanan yang membuat warga tak lagi mampu menahan diri. “Masyarakat butuh makan. Masyarakat butuh makan. Ya, jadinya kayak gini,” tambahnya.
Tidak hanya Alfamart di Jalan Sudirman, Indomaret di jalan Merdeka, Simpang Iblis, Pekan Tanjung Pura menjadi sasaran warga. Mereka tak hanya mengambil bahan pangan serta perlengkapan bayi dan anak. Alat pendingin, tisu serta sirup, barang lainnya turut mereka sikat.
Selanjutnya, warga Desa Pekubuan terpaksa mengungsi ke daerah Hinai, sebab air nyaris menutupi atap rumahnya. Dengan spontan, Ia meluapkan keresahananya kepada wartawan yang sedang melakukan liputan.
“Harta benda kami terapung di Pekubuan, belum ada bantuan,” ungkapnya.
Tak berselang lama, seorang pria dengan menenteng dua buah tabung gas ukuran 3 kg, tak kuasa menahan kekesalan akan lambatnya pergerakan pemerintah daerah menurunkan bantuan.
“Turunlah pemerintah, tengok kami di sini. Mau beli ini, bukan minta, beli gas. Beli pun ngak ada,” jeritnya.







