Car Free Day (CFD) di Alun-alun T Amir Hamzah, Kota Stabat, makin diminati warga. Beragam aktivitas, mulai dari olahraga, kuliner, hingga hiburan keluarga, memeriahkan suasana.
Namun, di balik keramaian itu, tumpukan sampah berserakan di sejumlah titik, mencoreng wajah ruang publik kebanggaan warga Langkat tersebut.
Pemandangan ini menuai kritik warga. Ridwan, warga Hinai yang rutin membawa anaknya bermain di alun-alun, mengaku miris.
“Miris kita lihatnya. Kegiatan CFD ini semestinya tak hanya menyehatkan jasmani, tapi juga lingkungan yang bersih dan asri. Ini lihatlah, seharian sampah berserakan di mana – mana,” kata Ridwan, Minggu 10 Agustus 2025 sore.
Ridwan menilai dinas terkait terkesan abai. Menurutnya, penyediaan tempat sampah di beberapa titik, serta imbauan tegas kepada pengunjung dan pedagang, menjadi langkah mendesak.
“Kadang malu kita, saat bawa tamu dari luar Langkat. Kita bawa ke sini, ditengoknya sampah kayak gini,” ketusnya geram.
Hal senada juga oleh warga lainnya, Riska mendukung Pemkab menggelar CFD. Namun mengingatkan agar persoalan sampah tidak merusak citra positif daerah.
“Kita mendukung Pemkab Langkat untuk menggelar CFD setiap hari Minggu. Namun, jangan karena sampah malah timbul citra negatif,” ujar Riska di seputaran Alun-alun T Amir Hamzah, Stabat.
CFD di Stabat telah berjalan selama setahun, sejak diresmikan Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, pada Minggu 11 Agustus 2024. Event mingguan itu digadang sebagai ajang menumbuhkan semangat olahraga serta menggairahkan ekonomi masyarakat.
Warga berharap tujuan awal CFD tidak tercoreng hanya karena masalah kebersihan. Tanpa kesadaran bersama, CFD yang dimaksudkan untuk menyehatkan masyarakat justru bisa meninggalkan citra buruk bagi wajah Kota Stabat.
@suarain.comSampah berserak usai Car Free Day di Kawasan Alun – Alun T Amir Hamzah, Stabat. Menurut klen… Siapa yang salah? ………… Car Free Day (CFD) di Alun-alun T Amir Hamzah, Kota Stabat, makin diminati warga. Beragam aktivitas, mulai dari olahraga, kuliner, hingga hiburan keluarga, memeriahkan suasana. Namun, di balik keramaian itu, tumpukan sampah berserakan di sejumlah titik, mencoreng wajah ruang publik kebanggaan warga Langkat tersebut. Pemandangan ini menuai kritik warga. Ridwan, warga Hinai yang rutin membawa anaknya bermain di alun-alun, mengaku miris. “Miris kita lihatnya. Kegiatan CFD ini semestinya tak hanya menyehatkan jasmani, tapi juga lingkungan yang bersih dan asri. Ini lihatlah, seharian sampah berserakan di mana – mana,” kata Ridwan, Minggu 10 Agustus 2025 sore. Ridwan menilai dinas terkait terkesan abai. Menurutnya, penyediaan tempat sampah di beberapa titik, serta imbauan tegas kepada pengunjung dan pedagang, menjadi langkah mendesak. “Kadang malu kita, saat bawa tamu dari luar Langkat. Kita bawa ke sini, ditengoknya sampah kayak gini,” ketusnya geram. Hal senada juga oleh warga lainnya, Riska mendukung Pemkab menggelar CFD. Namun mengingatkan agar persoalan sampah tidak merusak citra positif daerah. “Kita mendukung Pemkab Langkat untuk menggelar CFD setiap hari Minggu. Namun, jangan karena sampah malah timbul citra negatif,” ujar Riska di seputaran Alun-alun T Amir Hamzah, Stabat. CFD di Stabat telah berjalan selama setahun, sejak diresmikan Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, pada Minggu 11 Agustus 2024. Event mingguan itu digadang sebagai ajang menumbuhkan semangat olahraga serta menggairahkan ekonomi masyarakat. Warga berharap tujuan awal CFD tidak tercoreng hanya karena masalah kebersihan. Tanpa kesadaran bersama, CFD yang dimaksudkan untuk menyehatkan masyarakat justru bisa meninggalkan citra buruk bagi wajah Kota Stabat. #info #news #share #stabat #viral #carfreeday #information #share #fyp #news ♬ TABOLA BALE – SILET OPEN UP & Jacson Seran & Juan Reza & Diva Aurel
