BERITA  

Bupati Langkat Tegaskan Keselamatan Warga Jadi Prioritas Penanganan Banjir

Bupati Langkat H Syah Afandin, SH saat Memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir Kabupaten Langkat, Selasa, 16 Desember 2025 di Ruang Pola Kantor Bupati
Iklan Pemilu

Bupati Langkat H Syah Afandin, SH menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana banjir yang melanda Kabupaten Langkat.

Syah Afandin menyampaikan komitmennya tersebut pada Rapat Evaluasi Penanganan Banjir Langkat, pada, Selasa, 16 Desember 2025 di Ruang Pola Kantor Bupati.

‎“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kita. Seluruh perangkat daerah harus tetap siaga dan memastikan kebutuhan pengungsi, mulai dari logistik, kesehatan hingga pelayanan dasar terpenuhi,” tegas Bupati yang akrab disapa Ondim.

‎Bupati menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi lintas sektor agar seluruh upaya penanganan dapat berjalan cepat, tepat, dan terukur.

‎“Saya meminta seluruh jajaran untuk bekerja secara terpadu dan responsif. Meskipun kondisi di beberapa wilayah mulai membaik, kita tidak boleh lengah karena masih ada daerah yang tergenang dan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius,” tambahnya.

‎Saat ini, masih ada wilayah yang tergenang dengan ketinggian air sekitar 20 cm hingga 50 cm, khususnya wilayah Kecamatan Tanjung Pura dan Hinai.

‎Dengan pertimbangan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Langkat memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir selama tujuh hari, terhitung mulai 16 Desember 2025.

‎Selain itu, perpanjangan status tanggap darurat guna optimalisasi penanganan bencana dan pemulihan layanan dasar masyarakat.

Baca Juga  Forum Melayu Bersatu Minta Bupati Langkat Ganti Kadis Budpar dan Kepala Bapeda

Berdasarkan data sementara BPBD Langkat, banjir merendam 16 kecamatan yang mencakup 141 desa dan 29 kelurahan.

‎Sebanyak 108.694 kepala keluarga atau 434.776 jiwa tercatat terdampak banjir, dengan jumlah pengungsi mencapai sekitar 87.950 jiwa.

‎Selain itu, banjir juga mengakibatkan 13 orang meninggal dunia serta menyebabkan kerusakan pada permukiman warga dan berbagai fasilitas umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *