Banjir yang melanda wilayah Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga sempat menghentikan aktivitas ekonomi masyarakat. Memasuki hari kesembilan banjir, denyut perekonomian mulai kembali bergerak.
Pantauan di Pasar Tradisional Tanjung Pura, Jalan Khairil Anwar, Pekan Tanjung Pura, Kamis, 4 Desember 2025, aktivitas jual beli berangsur kembali berlangsung.
Para pedagang tampak mulai menjajakan dagangannya, mulai dari sayur-mayur hingga berbagai kebutuhan pangan lainnya.
Meski demikian, kondisi banjir yang belum sepenuhnya surut membuat aktivitas perdagangan berlangsung tidak seperti biasanya.
Sejumlah pedagang terlihat berjualan menggunakan perahu untuk menyusuri genangan air di sekitar pasar.
Seorang warga yang melintas mengaku pemandangan tersebut terasa unik. Ia menyebut aktivitas jual beli menggunakan perahu seperti kembali ke masa lampau.
“Macam zaman Columbus kita, ya. Jualan sudah pakai perahu, kayak zaman dulu,” ujarnya.
Kondisi ini menjadi gambaran bahwa meski bencana masih menyisakan dampak, semangat warga Tanjung Pura untuk kembali bangkit tetap terlihat.
Aktivitas pasar yang mulai bergerak menjadi harapan awal bagi pemulihan ekonomi masyarakat pascabanjir.
View this post on Instagram
Namun yang juga harus menjadi perhatian bagi pedagang terkait himbauan Pemerintah Kabupaten Langkat melarang menaikkan harga barang secara tidak wajar. Selain itu, melarang menahan stok barang dalam menghadapi situasi bencana alam.
Himbauan itu termuat pada Surat edaran bernomor 100.3.4.2-9/Ekon/2025 ditujukan kepada seluruh toko retail, grosir, dan pedagang di wilayah Kabupaten Langkat.







