Enam hari, setelah banjir melanda sejumlah kawasan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sejak 26 November 2025. Akhirnya Pemerintah Kabupaten menyampaikan laporan sementara korban bencana banjir.
Berdasarkan data yang diterima awak media, per 30 November 2025, sebanyak 16 kecamatan terendam banjir dan warga terdampak sebanyak 122.527 KK.
Kemudian, 11 orang meninggal dunia, dengan rincian lima orang warga Kecamatan Babalan dan enam orang Kecamatan Besitang.
Kecamatan Tanjung Pura menjadi wilayah dengan dampak banjir terparah. Di sana
jumlah warga terdampak mencapai 18.629 KK.
Selanjutnya Kecamatan Stabat 17.270 KK, diikuti Kecamatan Secanggang 13.619 KK dan terakhir Kecamatan Babalan 13.523 KK.
”Data ini dari posko terpadu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Langkat, Wahyudiharto, Senin 1 Desember 2025.
Sementara, dari pantauan wartawan di titik lokasi banjir. Beberapa wilayah yang terendam banjir, kini sudah tak lagi digenangi air dan ada juga yang masih terendam banjir.
Meski tinggi air sudah mengalami penurunan. Seperti Kecamatan Hinai, Tanjung pura, Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, dan Kecamatan Besitang.
Kecepatan dan keakuratan data bencana menjadi kebutuhan penting, terutama terkait jumlah pengungsi dan total warga terdampak.
Selain itu, informasi yang akurat sangat penting dalam menentukan skala bantuan, evakuasi, dan langkah penyelamatan selanjutnya.
Terpantau di lapangan, kondisi menunjukkan sebagian besar wilayah masih dalam penanganan dan belum tersentuh bantuan. Sementara warga menunggu kejelasan informasi yang lebih tepat dari instansi resmi.






