BERITA  

Miris: Belasan Juta untuk Influencer, 300 Ribu untuk Doktor

Tangkapan Layar akun instagram @junaydfloyd Ahmad Junaidi, Ph.D, dosen Universitas Mataram
Iklan Pemilu

‎Ahmad Junaidi, Ph.D, dosen Universitas Mataram melalui akun instagram @junaydfloyd membagikan pengalamannya usai menjadi pembicara pada acara mahasiswa.

‎Unggahan Doktor jebolan Monash University pada Rabu 5 November 2025 itu pun menjadi perhatian publik. Junaidi menyoroti soal penghargaan terhadap dosen yang diundang dalam acara mahasiswa berbayar.

‎Mahasiswa mengundang dosen bahasa Inggris itu sebagai dosen dan praktisi. Ia mengatakan acara sesuai keahliannya sebagai akademisi dengan gelar PhD dari Monash University.

‎Acara yang mengundang ratusan peserta umum dan berbayar ini juga menghadirkan influencer dengan total biaya belasan juta (tiket, riders, honor). Informasi tersebut didapatnya dari panitia.

‎”Seusai acara, seminggu kemudian, saya dikirimi 300 ribu rupiah. Atas kiriman ini,” saya merasa mahasiswa harus mendengarkan pesan ini: be respect full,” tulisnya.

‎Junadi menilai ketidakpantasan dan kurangnya respect terhadap keahlian merupakan sumber ketidaknyamanan. Menurutnya mendatangkan influencer Dengan biaya belasan juta, harusnya mahasiswa bisa lebih pantas dalam penghargaan pada pembicara dosen lokalnya.

‎”Acara ini berbayar. Menarik pendaftaran dari peserta. Acara ini bukan acara amal yang kemudian mendatangkan pembicara sukarela. Wajar ada honor yang pantas,” tegasnya.

‎Lulusan Monash University menekankan bahwa sikapnya tersebut bukan tentang uang. Melainkan tentang mendatangkan influencer dengan biaya belasan juta berbanding jauh dengan mengundang ahli dengan keilmuannya.

Baca Juga  BPJPH Temukan 9 Produk Pangan Terdeteksi Mengandung Unsur Babi

Sikap Menghargai Ilmu

View this post on Instagram

“This is not about the money. Mengapa? Gratis pun saya tak masalah. Sudah tak terhitung saya menjadi pembicara. 11 tahun saya jadi sukarelawan aktif. Gak masalah. Tapi ketika Anda punya acara berbayar dan mendatangkan influencer dengan biaya belasan juta, dan Anda mengundang saya, saya harus ajari kalian makna respect,” lanjutnya.

‎Ia pun menyimpulkan bahwa belasan juta untuk influencer itu adalah atas harga tiket, akomodasi, honor, dan riders. Dikatanya juga bahwa ia senang bisa membantu promosi acara dengan posting di akun IG-nya dengan 101 ribu pengikut.

‎”Saya tidak menuntut honor setara. Saya menuntut respect terhadap posisi speaker akademisi. Belasan juta vs 300 ribu itu terlalu jauh”

‎Junaidi menegaskan postingan tersebut ditujukan agar mahasiswa ataupun penyelenggara lain belajar tentang makna penghargaan pada akademisi meskipun itu dari institusi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *