Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat menggelar pelatihan bertajuk “Revitalisasi Keterampilan Kreatif Pesisir” bagi para pengerajin lidi nipah di PKBM Mina Center, Dusun Teluk Nibung, Desa Pantai Cermin, Tanjung Pura, Selasa, 12 Agustus 2025.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan industri kerajinan nipah berbasis pendidikan nonformal sekaligus membuka peluang pasar bagi produk lokal.
Para pengerajin menyambut kedatangan civitas akademik perguruan tinggi ternama di Sumatera Utara itu dengan antusias.
Iskandar, mewakili kelompoknya, menyampaikan apresiasi atas perhatian USU yang telah memilih mereka sebagai mitra program pengabdian masyarakat.
Ia berharap kegiatan ini dapat memacu semangat pengerajin untuk terus berkreasi, meski pasar kerajinan lidi nipah belum sepenuhnya terbuka.
“Kami sudah coba pasarkan lewat toko-toko online, tapi pembelinya masih belum maksimal. Mungkin karena orang luar daerah belum banyak yang mengenal produk lidi nipah kami,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat USU, Dr Kartini Harahap, M.Si menyebut kerajinan nipah merupakan salah satu local wisdom (kearifan lokal) yang menjadi kekayaan warisan setempat.
“Artinya, hanya wilayah penghasil nipah saja yang bisa berkreasi membuat produk seperti ini,” jelasnya.
Berani Berinovasi
Dalam paparannya, Dr Kartini Harahap, M.Si mendorong para pengerajin untuk terus mengembangkan produknya. Hal itu sebagai upaya membuka peluang pasar yang lebih luas.
Ia juga mengajak mereka berani berinovasi dengan memanfaatkan lidi nipah untuk membuat berbagai jenis produk baru.
“Sebaiknya tidak hanya memproduksi sapu, tetapi juga mengembangkan kreasi lain, seperti membuat tas dari lidi nipah, agar peluang pasar semakin luas,” ujarnya.
Dr. Kartini Harahap, M.Si mengaku terkesan dengan kualitas kerajinan yang dihasilkan para pengerajin Teluk Nibung, yang dinilainya rapi dan bermutu.
Ia pun berharap pengabdian kepada masyarakat ini mampu membuka peluang pasar yang selama ini sulit dijangkau oleh para pengerajin.
Bantu Ekonomi Keluarga
Manfaat kerajinan nipah juga dirasakan langsung oleh Siti Maisarah, salah satu pengerajin sapu lidi kasur , bentuk piring ,mangkuk buah
“Alhamdulillah, hasilnya dapat membantu keuangan rumah tangga kami. Apalagi bisa dikerjakan di rumah, jadi tidak mengganggu tugas kami sebagai ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan praktik membuat kerajinan lidi nipah.
Selain sapu lidi, para peserta juga memproduksi piring dan mangkuk sebagai alternatif produk yang bernilai jual.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Anggota Tim Pengabdian Masyarakat yang juga dosen di Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU, Dr. Onan Marakali Siregar, M.Si.
Lalu Tim Ahli, Dr Muhammad Dharma Tuah Putra Nasution serta Ahli Kerajinan Rotan, Fazar, dan sejumlah Mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut.