Bupati Langkat, Syah Afandin, kebut percepatan digitalisasi tata kelola data. Untuk itu, ia bersama jajaran terbang ke Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 22 Agustus 2025. Dalam misi mempelajari kiat suksesnya program Satu Data Indonesia yang telah berhasil diterapkan Pemkab Bantul.
Setibanya di sana, Syah Afandin dan rombongan disambut langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, bersama jajaran asisten administrasi umum serta kepala perangkat daerah.
Pertemuan berlangsung hangat, penuh diskusi soal bagaimana data yang rapi dan terpadu bisa jadi pondasi pembangunan daerah.
Bupati Syah Afandin tak segan memberi pujian. Menurutnya, Bantul layak jadi contoh nyata.
“Kami melihat Bantul sebagai contoh nyata dalam mengelola data sektoral menjadi satu sumber yang valid. Ini sangat penting bagi kami di Langkat agar perencanaan pembangunan bisa lebih terukur, efektif, dan akuntabel,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, juga membuka pintu lebar untuk berbagi pengalaman.
“Kami terbuka untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang sudah kami lakukan. Sinergi antar-daerah seperti ini sangat vital untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Harapannya, kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Langkat ingin membawa pulang ‘ramuan’ sukses Bantul, agar pelayanan publik semakin berkualitas dan pembangunan berjalan tepat sasaran.
Program Satu Data Indonesia adalah program yang bertujuan menciptakan tata kelola data pemerintah yang rapi, akurat, dan saling terhubung.
Melalui program ini, setiap data yang dikumpulkan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah harus memenuhi tiga hal penting. Yakni standar yang sama, metadata yang jelas, dan sistem berbagi yang terintegrasi.