BERITA  

Maklumat Sultan Langkat: Larang Menjual Tanah Pusaka Milik Kesultanan

Iklan Pemilu

Sultan Negeri Langkat, DYMM Paduka Tuanku Seri Sultan Harimugaya Abdul Djalil Rahmatsyah, mengeluarkan maklumat resmi  larangan menguasai tanah Kesultanan Langkat.

Maklumat bernomor 001/ML/SL/Safar 1447 H-2025 M tentang Larangan Membagi, Menjual Beli, Menyewa, Menggadai atau Memindah Hak Atas Tanah Milik Kesultanan Negeri Langkat itu.

Akun Facebook Tengku Onny Razifah Hafas memposting maklumat tersebut pada Jumat, 12 September 2025.

‎Sultan menetapkan maklumatnya pada, Jumat 8 Agustus 2025 di Tanjung Pura itu. Ia menegaskan larangan atas jual-beli, pengalihan, maupun penyewaan tanah pusaka, tanah ulayat, serta tanah eks konsesi/HGU yang menjadi warisan Kesultanan Langkat.

‎Tidak hanya itu, Sultan Langkat juga menekankan bahwa tanah adat adalah hak turun-temurun dari Sultan dan Raja terdahulu.

Sultan mengatakan tidak boleh memisahkan keberadaan tanah tersebut dari marwah dan kedaulatan Negeri Langkat.

‎“Tanah itu bukan sekadar harta dunia, melainkan amanah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada anak cucu Negeri Langkat. Maka siapa pun tidak boleh mengkhianati titah ini,” bunyi maklumat Sultan Langkat.

‎Sultan Langkat menyebut, dasar hukum maklumat ini merujuk pada UUD 1945, Undang-Undang Pokok Agraria 1960, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012, serta hukum adat Negeri Langkat.

Baca Juga  Golkar Resmi Dukung Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Isi Maklumat

Sultan memaklumatkan 10 maklumat. Sultan Harimugaya Abdul Djalil Rahmatsyah melarang menjual, mengadaikan, menyewakan tanah pusaka, ulayat, dan eks konsesi tanpa izinnya.

‎Kemudian, Sultan membatalkan segala perbuatan yang melanggar hukum adat dan tidak sah menurut hukum negara.

‎Sultan menuntut seluruh rakyat, penghulu, datuk, dan hulubalang wajib menjaga tanah warisan leluhur sebagai marwah negeri.

‎”Maka dengan maklumat ini. Segala rakyat, penghulu, datuk, hulubalang, serta segenap anak negeri dituntut taat dan patuh. Jangan seorang pun mengkhianati titah ini, kerana tanah itu bukan harta dunia semata-mata. Melainkan amanah Allah Subhanahu Wa Taala kepada kita sekalian,” tegasnya.

‎Maklumat ini menjadi perintah Sultan untuk melindungi tanah adat dan pusaka dari upaya penyalahgunaan atau penguasaan oleh pihak yang tidak berhak.

‎Dengan maklumatnya itu pula, melarang siapa saja untuk menguasai tanah yang dimaksud tanpa seizin Sultan Negeri Langkat yang sah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *