Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Hairani (52), guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri di Serdang Bedagai, bersama Sulaiman Lubis (52) sopir mobil.
Keduanya meninggal dunia setelah, kereta api U97 Putri Deli menabrak mobil Avanza BK 1103 ZR yang mereka kendarai.
Peristiwa naas ini terjadi, Rabu, 11 Juni 2025, di perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Benteng, Desa Sukamandi Hulu, Pagar Merbau, Deli Serdang.
Dari informasi yang dihimpun. Sebelumnya, Hairani baru saja menjenguk temannya yang sedang sakit bersama beberapa rekannya.
Setelah mengantar rekannya pulang, Hairani bersama sopirnya melanjutkan perjalanan.
Namun naas, saat berbelok dari Jalan Lintas Sumatera, kerta api menghantam mobil mereka dari arah Tanjung Balai menuju Medan.
Benturan keras membuat mobil terseret sejauh 150 meter dan terlempar ke dekat area persawahan. Mobil mengalami kerusakan parah, dengan seluruh bodi remuk dan dua roda terlepas.
Di bagian dalam, terlihat bercak darah pada jok mobil. Petugas mengevakuasi keduanya dan membawa ke RSUD Amri Tambunan, sekitar pukul 17.00 WIB.
Warga sekitar menyebut lokasi kejadian memang rawan kecelakaan karena tidak memiliki palang pintu dan arus lalu lintas yang sepi membuat banyak pengendara lengah.
“Di sini memang sering kecelakaan. Karena nggak ada palang dan kondisi jalan sepi, orang jadi nggak sadar ada kereta lewat,” ujar seorang warga.
Lokasi ini juga hanya berjarak sekitar satu kilometer dari titik kecelakaan tragis yang menewaskan satu keluarga pada Juli 2024 lalu.
Diketahui, Sulaiman Lubis, warga Dusun II, Desa Bandar Dolok, Pagar Merbau. Sementara Hairani adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdomisili di Desa Bangun Purba, Bangun Purba.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Deli Serdang, AKP Nasrul, mengatakan proses evakuasi mobil masih terus diupayakan. Namun terkendala akses jalan yang sulit menuju lokasi mobil terhenti.
