Lapangan Merdeka Binjai mendadak jadi arena nostalgia permainan masa lalu. Ratusan pelajar SD dan SMP tampak riang gembira ikuti Festival Permainan Rakyat Tradisional.
Pemkot Binjai bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara menggelarnya pada, Sabtu 23 Agustus 2025.
Mewakili Wali Kota Binjai, Wakil Wali Kota Hasanul Jihadi membuka langsung festival yang penuh warna ini.
Dalam sambutannya, pemimpin muda yang akrab disapa Jiji itu menyebut permainan rakyat tradisional adalah bagian dari kekayaan budaya yang tak boleh hilang ditelan zaman.
“Kita tidak boleh membiarkan warisan permainan tradisional hilang begitu saja. Melalui festival ini, kita ingin mengingatkan kembali bahwa permainan tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pendidikan, pembelajaran, sosial, dan pembentukan karakter bangsa,” ujarnya.
Jiji juga memberikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II atas inisiatif menghidupkan kembali permainan tradisional melalui festival ini.
“Semoga kerja sama yang baik ini terus berlanjut untuk memperkaya khazanah budaya sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kearifan lokal,” tambahnya.
Sebanyak 1.000 peserta ikut memeriahkan festival ini. Mereka adalah pelajar dari jenjang SD dan SMP yang berasal dari lima kecamatan se-Kota Binjai.
Suasana penuh tawa pun tercipta ketika para peserta beradu kecepatan dalam lomba bakiak, menjaga keseimbangan di atas egrang, hingga asyik melompat di kotak-kotak engklek.
Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga jadi pengingat bahwa permainan tradisional masih punya tempat di hati masyarakat. Di tengah gempuran gadget dan game online, semangat menjaga warisan budaya tetap berkobar di Kota Rambutan.
