BERITA  

Banjir di Langkat Masih Rendam Dua Kecamatan, Korban Jiwa Bertambah

Warga Terlihat Seperti Satu Keluarga di Atas Rakit Saat Banjir di Tanjung Pura, 29 November 2025.jpg
Iklan Pemilu

Banjir yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini masih merendam sejumlah wilayah di dua kecamatan. Kedua kecamatan tersebut yakni Tanjung Pura dan Hinai. Dilaporkan pula jumlah korban meninggal dunia bertambah.

Kondisi itu, berdasarkan laporan sementara banjir per Rabu, 17 Desember 2025, pukul 16.15 WIB, di Tanjung Pura genangan air masih merendam Desa Pekubuan, Desa Pantai Cermin, dan Kampung Lalang. Sementara di Hinai, banjir masih terjadi di Desa Cempa, Batu Melenggang, dan Desa Muka Paya. Ketinggian air diperkirakan berkisar antara 10 hingga 30 sentimeter.

Selain itu, tercatat tiga kecamatan yang masih terdapat pengungsi, yakni Kecamatan Tanjung Pura, Sei Lepan, dan Pangkalan Susu, dengan jumlah pengungsi mencapai 1.392 jiwa.

Sementara itu, sejumlah kecamatan dilaporkan sudah terbebas dari banjir dan tidak terdapat lagi pengungsi. Antara lain Binjai, Stabat, Wampu, Secanggang, Sawit Seberang, Batang Serangan, Gebang, Babalan, Besitang, Brandan Barat, Pematang Jaya, dan Padang Tualang.

Dari sisi infrastruktur, mobilitas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dilaporkan mulai lancar. Jaringan listrik dan komunikasi di wilayah yang telah surut juga berangsur normal.

Baca Juga  Pohon Tumbang Kembali Makan Korban, Warga: Desak Peremajaan

Secara keseluruhan, bencana banjir ini diperkirakan berdampak pada 116.953 kepala keluarga (KK) atau sekitar 467.812 jiwa. Jumlah pengungsi tercatat mencapai 87.950 jiwa.

Sementara korban meninggal dunia bertambah 1 dari sebelumnya 13 orang berdasarkan laporan tanggal 9 Desember 2025, menjadi 14 orang.

Banjir juga menimbulkan kerusakan pada rumah warga, rumah ibadah, sekolah, serta fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selain itu, sektor pertanian dan peternakan turut terdampak dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, banjir memicu longsor badan jalan dan tebing sungai, serta jebolnya tanggul di beberapa lokasi. Kondisi tersebut mengakibatkan akses jalan terputus dan sejumlah jembatan penghubung di beberapa kecamatan mengalami kerusakan.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait masih terus melakukan penanganan darurat, pendataan lanjutan, serta upaya pemulihan bagi wilayah dan masyarakat terdampak banjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *