BERITA  

Akhirnya! Kata Haus Punya Lawan, Resmi Masuk KBBI

Iklan Pemilu

Kata palum resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai antonim dari kata haus. Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merilisnya melalui media sosial resmi pada Kamis, 10 Juli 2025.

Penambahan kata palum menjadi bukti bahwa Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Namun yang mengejutkan, kata ini berasal dari bahasa daerah, tepatnya Bahasa Batak Pakpak, dan berarti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus.”

Lalu pada 11 Juli 2025 pukul 15.00 WIB, kata palum tercatat sebagai bagian dari 102.270 entri dasar dalam KBBI daring.

“Entri KBBI diambil dari berbagai bahasa daerah untuk mengisi rumpang yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Kata ‘palum’ diambil dari bahasa Batak Pakpak. Sebagai tambahan informasi, kata ini baru masuk KBBI pada pemutakhiran akhir tahun 2024,” tulis @badanbahasakemendikbud.

Penambahan ini langsung mengundang perhatian warganet. Banyak yang merasa terkejut sekaligus kagum, karena selama ini bahasa Indonesia tidak memiliki padanan langsung yang menjadi lawan dari haus.

Baca Juga  Wali Kelas 4 SD Suruh Siswanya Belajar di Lantai Karena Nunggak Uang Sekolah

“Sekarang kalau tidak haus lagi, kita bisa bilang ‘sudah palum’. Keren dan praktis!” tulis salah satu pengguna media sosial.

Lalu pengguna Ig nnaufaly_chito, “Alternatif untuk palum, apakah galgah juga bisa dipakai?”

Kemudian direspon akun ig @elfando_mario, “Untuk saat ini karena “galgah” belum ditetapkan sebagai kata baku dalam KBBI, bisa dipakai dalam percakapan sehari-hari saja. Nanti kalau sudah dibakukan, bisa dipakai dalam tulisan resmi juga.”

Kata palum menjadi bukti nyata bagaimana bahasa daerah dapat memberi kontribusi penting dalam membentuk dan memperkaya bahasa nasional.

Menurut penelusuran, kata palum mulai digunakan secara luas dalam lingkungan komunitas Batak Pakpak, terutama dalam ungkapan sehari-hari seperti “palum nali”, yang berarti “sudah tidak haus lagi”.

Kini, dengan pengakuan resminya, kata palum bukan hanya milik Pakpak, melainkan menjadi milik seluruh bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *